Sinata.id – Pernyataan AKBP Basuki yang berkukuh tidak memiliki hubungan asmara dengan dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, kembali dipertanyakan publik setelah penyidik menemukan fakta administrasi bahwa keduanya tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK).
Temuan itu menjadi salah satu titik paling janggal dalam penyelidikan kematian Levi yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah kamar kos-hotel pada 17 November 2025.
Basuki sebelumnya mengaku hanya “menolong” Levi yang disebutnya sedang sakit dan membantah memiliki kedekatan khusus.
Namun data kependudukan yang diperoleh penyidik Polda Jateng menunjukkan alamat keduanya sama di kawasan Kedungmundu, Tembalang.
Situasi inilah yang membuat dalih Basuki sulit diterima publik.
Baca Juga: AKBP Basuki Dipatsus 20 Hari, Buntut Kasus Kematian Dosen Untag Tanpa Busana
Bantahan Berulang, Fakta Administrasi Justru Menguatkan Kedekatan
Dalam keterangannya, Basuki menyebut hubungannya dengan Levi sebatas simpati setelah orang tua korban meninggal.
Ia menegaskan tidak pernah menjalin relasi asmara. Tetapi fakta bahwa nama keduanya berada dalam satu KK memunculkan dugaan bahwa hubungan mereka jauh lebih dari sekadar kenalan.
Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, mengakui timnya baru mengetahui temuan ini setelah berbicara dengan mahasiswa kampus korban.
“Ini yang baru kami ketahui dari keterangan mahasiswa,” ujarnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Hubungan Asmara AKBP Basuki dan Dosen Untag yang Tewas Misterius