Sinata.id – Banjir bandang yang meluluhlantakkan dua desa di Batang Toru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Selasa (25/11/2025), menewaskan dua warga, merendam ratusan rumah hingga setinggi atap, memutus akses utama antarkabupaten, dan melumpuhkan jaringan komunikasi di Sibolga–Tapteng.
Kepanikan menyergap warga Batang Toru ketika banjir bandang tiba-tiba menerjang Desa Garoga, Aek Ngadol, hingga Huta Godang.
Air bah yang datang secepat kilat menghantam rumah warga hingga menyentuh atap bangunan.
Dalam hitungan menit, pemukiman berubah menjadi lautan lumpur.
Di Pasar Hutagodang, kamera warga merekam detik-detik material kayu, batang pohon, hingga puing bangunan berhamburan terseret arus deras.
Sejumlah rumah dilaporkan hilang tersapu banjir.
Baca Juga: Tapanuli Tengah Paling Parah dari Enam Daerah Sumut Terdampak Banjir dan Longsor
Dua Korban Tewas Ditandu dengan Kain dan Kayu
Situasi terpahit terjadi saat proses evakuasi.
Warga menandu jenazah menggunakan kain yang diikatkan pada potongan kayu.
Tubuh korban, yang disebut berusia paruh baya, tampak membiru akibat suhu dingin saat terseret arus.
Hanya berselang tiga menit, jenazah kedua menyusul.
“Cepat, naikkan ke mobil! Ada keluarganya!” teriak petugas sambil membuka jalur di atas jembatan Aek Ngadol, tempat proses evakuasi berlangsung dalam kondisi penuh lumpur.
Ratusan warga Aek Ngadol terpaksa mengungsi ke Desa Batu Hula karena rumah-rumah mereka rata dengan lumpur.
Listrik padam total dan jalan penghubung desa lumpuh.
Bencana dipicu luapan Sungai Garoga yang tidak mampu menahan debit air setelah hujan turun tanpa jeda sejak Sabtu malam.