Damaskus, Sinata.id – Rekaman percakapan yang diduga sosok eks Presiden Suriah Bashar al-Assad memicu kegaduhan setelah stasiun televisi Al Arabiya merilisnya secara eksklusif, Senin (8/12/2025).
Video itu memperdengarkan Assad melontarkan ujaran merendahkan rakyat Suriah yang masih menghadapi krisis kemanusiaan bertahun-tahun akibat perang. Video ini telah menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman, Assad tampak mengemudi sebuah mobil sambil berbincang dengan mantan penasihatnya, Luna al-Shibl. Sejumlah sumber menyebut asisten al-Shibl, Amjad Issa, juga berada dalam kendaraan tersebut.
Percakapan berlangsung santai namun sarat sindiran tajam terhadap berbagai tokoh internasional, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin—sekutu utama rezim Assad selama konflik Suriah.
Salah satu bagian paling disorot adalah pernyataan Assad yang menyinggung kebiasaan warga Suriah membangun masjid meski, menurutnya, “bahkan tak sanggup membeli makanan”.
Bashar juga terdengar mengejek keberadaan potret dirinya yang terpajang di berbagai sudut Suriah, sambil memperolok para tentara yang setia pada rezimnya.
“Saya tidak merasa malu, saya merasa jijik,” ujar Assad.
Tak hanya itu, video turut merekam percakapan Assad dan al-Shibl yang menyindir penampilan Putin.
Al-Shibl terdengar berkomentar bahwa wajah Putin tampak “membengkak”, sementara Assad menimpali dengan mengatakan bahwa semuanya “hasil operasi”. Hingga kini, belum ada tanggapan dari Kremlin terkait rekaman tersebut.
Tanggal pasti perekaman video belum terverifikasi. Namun, kemunculannya menimbulkan pertanyaan baru karena al-Shibl telah meninggal pada Juli 2024 akibat kecelakaan lalu lintas.
Rekaman itu disebut ditemukan di Istana Kepresidenan Suriah dalam sebuah amplop bertanda “Top Secret” bersama dokumen pribadi milik al-Shibl.
Assad sendiri telah meninggalkan Suriah sejak digulingkan pasukan oposisi pada Desember 2024 dan kini diyakini tinggal di Moskow bersama keluarganya.
Menurut koresponden Al Arabiya, Mahmoud al-Wawi, kebocoran ini jauh lebih mengejutkan bagi para pendukung Assad dibanding lawan-lawannya. (*)