Oleh: Pdt Manser Sagala, M.Th
Laporan Iman – Kisah Persembahan Orang Majus Setelah Kelahiran Kristus
Kisah kedatangan orang-orang Majus dari Timur merupakan bagian penting dalam rangkaian peristiwa setelah kelahiran Yesus Kristus. Catatan ini tertulis dalam Injil Matius pasal 2, dan hingga kini menjadi salah satu momen yang diperingati umat Kristen sebagai tanda pewahyuan Kristus kepada bangsa-bangsa lain.
*Siapa Orang Majus dalam Alkitab?*
Dalam catatan sejarah dan pemahaman teologis, orang Majus dipandang sebagai golongan cendekiawan pada masa itu. Mereka kemungkinan besar adalah ahli perbintangan atau astrolog yang berasal dari wilayah Persia atau Babilonia. Tujuan kedatangan mereka bukan sekadar perjalanan budaya, melainkan bentuk pencarian akan kebenaran ilahi setelah melihat tanda langit berupa bintang.
*Perjalanan Mengikuti Bintang*
Perjalanan orang Majus dimulai ketika sebuah bintang istimewa muncul di langit dan diyakini sebagai tanda kelahiran Raja orang Yahudi yang dinubuatkan. Firman Tuhan menuliskan:
> “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
— Matius 2:1-2 (TB)
Pertanyaan mereka mengguncang Yerusalem, termasuk Raja Herodes yang merasa terancam dan kemudian meminta para ahli Taurat mengonfirmasi nubuat tentang kelahiran Mesias di Betlehem.
*Persembahan yang Sarat Makna*
Setelah menuju Betlehem dan menemukan Yesus kecil bersama Maria, para Majus sujud menyembah dan mempersembahkan tiga hadiah utama. Kitab Matius mencatat:
> “…mereka membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”
— Matius 2:9-11 (TB)
*Tiga persembahan tersebut memiliki makna simbolis:*
* *Emas* Lambang kerajaan dan penghormatan kepada Yesus sebagai Raja.
* *Kemenyan* Digunakan dalam penyembahan, menandai keilahian serta peran Yesus sebagai Imam Besar.
* *Mur Bahan* pembalseman, melambangkan penderitaan dan kematian Yesus sebagai Penebus.
*Dipimpin Allah Kembali Melalui Jalan Lain*
Setelah memberikan persembahan, orang-orang Majus mendapat peringatan dalam mimpi agar tidak menemui kembali Herodes. Mereka pulang melalui rute berbeda sebagai bentuk ketaatan pada kehendak Tuhan.
> “…pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.”
— Matius 2:12 (TB)
*Makna Spiritualitas bagi Orang Percaya*
Peristiwa ini dipahami sebagai Epifani—penampakan Kristus bagi bangsa-bangsa non-Yahudi. Orang Majus dianggap mewakili seluruh umat manusia yang mencari dan menyembah Sang Penyelamat. Kisah ini juga memperlihatkan kedaulatan Allah yang bekerja melalui tanda-tanda alam dan bangsa lain untuk menyatakan kemuliaan-Nya.
Pendeta Manser Sagala mengingatkan jemaat agar meneladani orang Majus, bukan hanya mengenal Yesus, tetapi sungguh-sungguh mencari kebenaran, menyembah, serta mempersembahkan hidup kepada-Nya.
Seperti para Majus yang menemukan terang melalui bintang, demikianlah setiap orang yang mencari Kristus dengan hati tulus akan dipimpin pada perjumpaan yang mengubahkan hidup.[A27].
Tuhan Yesus memberkati.
Untuk bimbingan rohani, konseling, serta doa permohonan dapat menghubungi:
📞 0811762708