Sinata.id – Cristiano Ronaldo, sosok yang kerap dijuluki sebagai salah satu legenda terbesar sepak bola Eropa, kembali menuai hasil mengecewakan di kancah Asia. Meski mengoleksi lima gelar Liga Champions Eropa—empat bersama Real Madrid dan satu bersama Manchester United—Ronaldo belum mampu mengulang kesuksesan serupa sejak merumput di Asia bersama Al Nassr.
Cristiano Ronaldo Macan Ompong Al Nassr
Kesempatan untuk mencetak sejarah bersama Al Nassr kembali pupus setelah tim asal Arab Saudi tersebut tumbang dari Kawasaki Frontale pada babak semifinal Liga Champions AFC Elite 2025. Bertanding di King Abdullah Sports City, Jeddah, Rabu (30/4/2025) malam WIB, Al Nassr harus mengakui keunggulan wakil Jepang dengan skor tipis 2-3.
Laga berjalan tidak sesuai harapan sejak menit awal. Al Nassr kebobolan lebih dahulu melalui gol cepat Tatsuya Ito pada menit ke-10. Meski Sadio Mane sempat menyamakan kedudukan di menit ke-27, Kawasaki Frontale kembali unggul lewat Yuto Ozeki sebelum babak pertama usai. Tekanan yang dilancarkan Al Nassr sepanjang babak kedua justru berbuah petaka setelah Akihiro Ienaga memperlebar jarak menjadi 3-1 di menit ke-76. Gol Ayman Yahya menjelang akhir laga hanya mampu memperkecil ketertinggalan.
Kekalahan ini membuat Al Nassr gagal mengikuti jejak Al Ahli, sesama klub asal Arab Saudi, yang berhasil melaju ke partai final. Impian Ronaldo untuk menaklukkan Liga Champions Asia pun kembali tertunda, memperpanjang catatan kegagalannya sejak bergabung dengan Al Nassr.
Performa Ronaldo di turnamen musim ini memang sedikit lebih baik dibandingkan musim sebelumnya, di mana Al Nassr disingkirkan oleh Al Ain di babak perempat final melalui adu penalti setelah bermain imbang agregat 4-4 selama 120 menit.
Kegagalan ini dinilai kontras dengan reputasi Ronaldo selama berkiprah di Eropa. Selain gelar juara, ia juga masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Liga Champions Eropa dengan torehan 140 gol dari 183 penampilan.
Situasi ini menunjukkan bahwa dominasi yang pernah ia tunjukkan di Eropa tak serta-merta bisa diulang di Asia. Asia, tampaknya, menawarkan tantangan berbeda yang belum sepenuhnya berhasil ditaklukkan oleh sang mega bintang asal Portugal. (*)