Jakarta, Sinata.id – Dunia hukum dan media nasional tengah berduka atas berpulangnya Ibrahim Sjarief Assegaf, suami dari jurnalis senior Najwa Shihab. Beliau meninggal dunia pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, setelah berjuang melawan stroke hemoragik yang menyebabkan pendarahan di otak.
Ibrahim Sjarief dikenal sebagai sosok pengacara terkemuka yang disegani di kalangan profesional. Kepergiannya menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga bagi masyarakat luas yang mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi serta berdedikasi terhadap dunia hukum.
Dikutip Sinata.id pada Rabu, 21 Mei 2025, Stroke hemoragik yang diderita almarhum merupakan jenis stroke yang tergolong berat, di mana pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan.
Dalam tinjauan medis, stroke merupakan penyakit yang sangat mematikan. Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2023, stroke menempati peringkat kedua sebagai penyebab kematian terbanyak di dunia, dengan lebih dari 6,5 juta kematian setiap tahunnya dan sekitar 12,2 juta kasus baru yang tercatat secara global.
Gejala stroke sering muncul secara tiba-tiba dan dapat memburuk dalam waktu singkat. Tanda-tandanya meliputi kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, gangguan keseimbangan, hingga sakit kepala parah yang mendadak.
Untuk mendeteksi gejala awal, WHO menganjurkan penggunaan metode FAST (Face, Arms, Speech, Time), yakni mengamati apakah wajah terlihat mencong, salah satu lengan sulit diangkat, kemampuan berbicara terganggu, dan pentingnya segera mencari pertolongan medis saat gejala tersebut muncul.
Stroke dipicu oleh berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebihan, serta gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium. Faktor usia, riwayat keluarga, dan jenis kelamin juga turut memengaruhi kerentanan seseorang terhadap penyakit ini.
Wafatnya Ibrahim Sjarief menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan bahaya stroke dan urgensi deteksi dini serta pencegahan melalui gaya hidup sehat dan pemeriksaan medis secara berkala.
Jenazah almarhum dijadwalkan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Ucapan belasungkawa dan doa terus mengalir dari berbagai kalangan, mengenang beliau sebagai pribadi yang rendah hati dan teguh dalam pengabdian terhadap profesinya. (*)