Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Kondisi Zimbabwe di Tahun 2025 Setelah Uang 100 Triliun Pernah Dijadikan Tisu Toilet

Editor: Zainal Efendi
24 Mei 2025 | 01:53 WIB
Rubrik: Dunia
zimbabwe kini mulai menata kembali kehidupannya. setelah sempat mencetak uang dengan nilai fantastis, 100 triliun dolar, pada 2008.

Zimbabwe kini mulai menata kembali kehidupannya. Setelah sempat mencetak uang dengan nilai fantastis, 100 triliun dolar, pada 2008.

Harare, Sinata.id – Dikenal dunia akibat krisis ekonomi terburuk dalam sejarah modern, Zimbabwe kini mulai menata kembali kehidupannya. Setelah sempat mencetak uang dengan nilai fantastis—100 triliun dolar Zimbabwe—pada masa puncak hiperinflasi tahun 2008, negara di kawasan Afrika bagian selatan ini kini menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, meski pemulihan penuh masih jauh dari kata tuntas.

Seorang content creator Indonesia, dengan kanal Youtube Cerita Traveler, yang tengah berkunjung ke ibu kota Harare memberikan gambaran kehidupan terkini di Zimbabwe dari sudut pandang warga lokal. Ditemani dua penduduk asli, Brandon dari Harare dan Nashel dari Bulawayo, ia menelusuri pusat kota dan merasakan langsung denyut kehidupan masyarakat Zimbabwe pasca-hiperinflasi.

Dulu Simbol Kehancuran, Kini Lambang Ketahanan

Harare sempat menjadi simbol kehancuran ekonomi dunia. Pada tahun 2008, hiperinflasi di Zimbabwe mencapai titik ekstrem, dengan angka yang tak masuk akal: 1 USD sempat setara dengan 35 kuadriliun dolar Zimbabwe. Harga barang melonjak hingga tiga kali lipat dalam sehari. Dengan uang 100 triliun dolar Zimbabwe, masyarakat bahkan tak mampu membeli sepotong roti atau membayar angkot. Nilai mata uang lokal benar-benar runtuh.

Saking tak berartinya, uang kertas Zimbabwe kala itu bahkan digunakan sebagai pengganti tisu toilet. Pemerintah akhirnya mempensiunkan mata uang nasional dan mengadopsi mata uang asing, terutama dolar Amerika Serikat dan rand Afrika Selatan.

Harare, Kota yang Tenang dan Tertata

Kini, Harare tampil sebagai kota yang cukup tertata dan tenang. Pusat kota atau Central Business District (CBD) dipenuhi bangunan-bangunan modern, taman kota yang asri, serta jalanan yang relatif bersih dan teratur. Meski tak semewah kota-kota besar dunia, suasana Harare terbilang lapang dengan nuansa slow living yang masih terasa.

Meski Bank Dunia mencatat bahwa Zimbabwe termasuk negara termiskin di dunia, gambaran di lapangan tidak sepenuhnya mendukung klaim tersebut. Di jalanan Harare, lalu lintas relatif lancar, tidak ditemukan gelandangan, dan tidak banyak pengemis. Bahkan, sebagian besar warga terlihat hidup dengan layak, meski tidak mewah.

“Yang menarik, di negara yang katanya miskin ini justru banyak mobil 4×4 dan hampir tidak ada sepeda motor,” ujar sang pelancong.

Mata Uang Baru: Zimbabwe Gold (ZIG)

Memasuki tahun 2024, Zimbabwe memperkenalkan mata uang baru bernama Zimbabwe Gold (ZIG), yang diklaim didukung cadangan emas nasional. Namun, adopsinya masih terbatas. Dolar AS tetap menjadi alat tukar utama di berbagai transaksi harian. Di pasar tradisional maupun modern seperti mall Joina City, warga cenderung memilih menggunakan dolar AS atau dompet digital lokal seperti EcoCash.

Nilai tukar ZIG terhadap dolar AS pun belum stabil. Per Mei 2025, 1 USD diperkirakan setara dengan 40 ZIG, menunjukkan bahwa masyarakat masih meragukan kestabilan mata uang baru ini.

Gaya Hidup Warga Lokal

Pasar-pasar tradisional di Harare tetap ramai dengan aktivitas ekonomi. Mulai dari penjual simcard, buah, sayuran segar hingga top-up dompet digital, semua berbaur dalam suasana yang hidup dan penuh warna. Meski berada di emperan trotoar, para pedagang tetap menjaga kebersihan dan kerapihan lapak mereka.

Harga kebutuhan pokok dan barang lainnya masih tergolong tinggi untuk standar lokal. Sebuah rok dijual seharga 15 USD, dan sebuah kursi mebel bisa dibanderol hingga 1.300 USD. Fakta ini membuka peluang besar bagi pengusaha Indonesia untuk menjajaki pasar ekspor ke Afrika, khususnya untuk produk furnitur.

Aman Untuk Wisatawan

Dibandingkan dengan kota-kota besar Afrika Timur seperti Nairobi atau Kampala, Harare dirasa lebih aman untuk wisatawan. “Di Nairobi, teman saya tak berani keluarkan ponsel di jalan. Di Harare, saya bisa bawa kamera tanpa rasa khawatir—asal bukan malam hari,” ujarnya.

Satu momen unik yang mengakhiri perjalanan adalah ketika ia ditantang main catur oleh seorang warga lokal di pinggir jalan. “Ramah dan santai, itulah kesan saya terhadap warga Harare,” tambahnya.

Terlepas dari label sebagai negara termiskin, Zimbabwe menunjukkan wajah lain yang tidak banyak disorot media internasional. Dengan sumber daya alam melimpah seperti emas dan mineral, tanah subur, serta penduduk yang dikenal berpendidikan tinggi, Zimbabwe sejatinya memiliki potensi besar untuk bangkit dari keterpurukan.

“Label ‘negara miskin’ terasa terlalu kasar. Di sini juga banyak orang kaya. Sama seperti negara-negara lain di dunia: selalu ada yang kaya dan ada yang miskin,” pungkasnya. (*)

Tags: HiperinflasiUangZimbabwe

Berita Terkait

setelah menunggu lebih dari 14 tahun, timor leste akhirnya resmi bergabung dengan asean.
Dunia

Setelah 14 Tahun Menanti, Timor Leste Akhirnya Resmi Masuk ASEAN

Editor: Zainal Efendi
26 Oktober 2025 | 18:42 WIB

Sinata.id - Setelah menunggu lebih dari 14 tahun, impian Timor Leste akhirnya menjadi kenyataan. Negeri kecil di ujung timur Nusantara...

Baca SelengkapnyaDetails
rtm malaysia minta maaf usai komentatornya salah sebut nama presiden ri prabowo subianto sebagai joko widodo.
Dunia

Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo jadi Jokowi di Siaran Langsung KTT ASEAN

Editor: Zainal Efendi
26 Oktober 2025 | 18:31 WIB

Sinata.id - Sebuah momen keliru yang tak luput dari perhatian publik internasional terjadi saat siaran langsung KTT Ke-47 ASEAN di...

Baca SelengkapnyaDetails
trump minta china melanjutkan pembelian kedelai asal amerika, dan memperketat pengawasan terhadap perdagangan fentanil.
Dunia

Trump Minta China Lanjutkan Pembelian Kedelai Asal Amerika

Editor: Zainal Efendi
25 Oktober 2025 | 18:13 WIB

Sinata.id - Dua kekuatan ekonomi terbesar di planet ini akhirnya kembali duduk satu meja. Amerika Serikat dan China membuka babak...

Baca SelengkapnyaDetails
ibu suri thailand. ist
Dunia

Ratu Sirikit Ibu Suri Thailand Tutup Usia 93 Tahun

Editor: Redaksi Sinata 2
25 Oktober 2025 | 12:05 WIB

Thailand, Sinata.id - Ratu Sirikit, Ibu Suri Kerajaan Thailand, wafat pada usia 93 tahun pada Jumat malam, 24 Oktober 2025....

Baca SelengkapnyaDetails
ajaib, pria inggris hidup lagi setelah 17 kali jantungnya terhenti di meja operasi
Dunia

Ajaib, Pria Inggris Hidup Lagi Setelah 17 Kali Jantungnya Terhenti di Meja Operasi

Editor: Redaksi Sinata 2
24 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Inggris, Sinata.id - Seorang pria asal Inggris bernama John Williams mengalami peristiwa luar biasa yang membuat para dokter pun sulit...

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

Simalungun

Maling Beraksi Pakai Pikap di Simalungun, Puluhan Gas Melon Digondol

26 Oktober 2025 | 20:35 WIB
Regional

PLN Sambungkan Listrik Gratis untuk 31 Keluarga Prasejahtera di Tapanuli Tengah

26 Oktober 2025 | 20:11 WIB
Nasional

Isaura Muthmainnah Bawa Nama MAN 1 Deli Serdang ke Kancah Nasional Pickleball 2025

26 Oktober 2025 | 20:04 WIB
News

Video Pengeroyokan Remaja di Langkat Viral, Dua Pelajar SMA Diamankan Polisi

26 Oktober 2025 | 19:55 WIB
Pematangsiantar

Ketekunan Mejon Sitanggang Bawa Grand Taylor Hingga ke Taput Raya

26 Oktober 2025 | 19:15 WIB
News

Pria di Pati Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Penuh Sampah

26 Oktober 2025 | 19:05 WIB
News

Lexus Tertimpa Pohon di Pondok Indah, Pengemudi Tewas di Tempat

26 Oktober 2025 | 18:54 WIB
Dunia

Setelah 14 Tahun Menanti, Timor Leste Akhirnya Resmi Masuk ASEAN

26 Oktober 2025 | 18:42 WIB
Dunia

Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo jadi Jokowi di Siaran Langsung KTT ASEAN

26 Oktober 2025 | 18:31 WIB
Pematangsiantar

Pengusaha Sarang Walet Abaikan Ancaman Sat Pol PP Siantar

26 Oktober 2025 | 18:26 WIB
Pematangsiantar

STIE Sultan Agung Gelar Wisuda Magister dan Dies Natalis ke-25

26 Oktober 2025 | 18:22 WIB
Simalungun

Konversi Kebun Teh di Simalungun Bukan Urusan Kementerian ATR/BPN

26 Oktober 2025 | 18:19 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com