Simalungun, Sinata.id– Meski Idul Adha 1446 H/2025 tinggal dua hari lagi, peternak lembu di Kabupaten Simalungun mengeluh penjualannya menurun drastis. Salah satu peternak, M Nainggolan di Kecamatan Tapian Dolok, menyebutkan hal ini terjadi karena maraknya penjualan lembu secara online.
M Nainggolan mengaku, tahun sebelumnya ia bisa menjual 5 ekor lembu kurban, namun tahun ini hanya terjual 1 ekor. “Sekarang pasar online sudah banyak, jadi penjualan langsung jauh berkurang,” ujarnya saat menggembalakan lembunya di Jalan Medan, Rabu (5/6/2025).
Menurutnya, teman-temannya sesama peternak juga mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Meski begitu, harga lembu kurban tahun ini masih stabil, berkisar Rp90.000–Rp100.000 per kilogram, tergantung kondisi hewan.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Simalungun, Resna Siboro, mengakui baru mengetahui dampak penjualan online terhadap peternak lokal. Namun, ia menegaskan pasar lembu Simalungun tetap diminati, terutama dari Sumatera Barat dan Aceh.
“Banyak pembeli dari Padang dan Aceh, apalagi jelang Idul Adha. Tiga bulan setelahnya pun permintaan masih tinggi,” jelasnya.
Dia juga memastikan kesehatan hewan kurban terkontrol dengan baik, termasuk penurunan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). “Saat ini tidak ada laporan PMK pada lembu,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Simalungun H Anton Achmad Saragih menyumbangkan 29 ekor lembu untuk Idul Adha tahun ini. Hewan-hewan tersebut akan didistribusikan ke sejumlah masjid yang telah ditetapkan. Demikian disampaikan panitia kurban Fikri Damanik.
“Insyaallah besok (6 Juni) sudah kami salurkan ke masing-masing masjid,” ujar Damanik. (Akb)