Simalungun, Sinata.id – Kondisi jalan di Nagori (Desa) Sambosar Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, membuat warga kesulitan.
Pasalnya, jalan lintas di Sambosar Raya, kondisinya babak belur. Seperti berlubang, aspal terkelupas, tanpa aspal (jalan tanah), dan ada juga yang digenangi air.
Nyaris tidak ditemukan jalan yang mulus. Kecuali beberapa ratus meter sejak perbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai.
Perkiraan warga, puluhan kilo meter panjang jalan sejak dari Sambosar Raya hingga menuju arah ke Sondi Raya, Kabupaten Simalungun, kondisinya alami kerusakan yang cukup parah.
Kemudian, jalan rusak parah, juga ditemukan pada jalan menuju Nagori Banjaran, Kecamatan Raya Kahean.
Dampak dari kerusakan sudah cukup sering terjadi. Seperti pengendara sepeda motor yang terjatuh. Serta aktivitas masyarakat sekitar menjadi lamban. Terutama dalam hal mengangkut hasil pertanian dan kebun.

“Anak sekolah juga harus lebih awal berangkat. Kalau tidak, ya terlambat lah,’ ucap salah seorang pengendara yang sedang beristirahat di tepi jalan yang rusak di Sambosar Raya, Rabu 4 Juni 2025.
Sementara, seorang wanita yang disapa Opung Jordan, warga Huta Silawar, Nagori Sambosar Raya mengatakan, jalan di Sambosar Raya sedikitnya sudah 15 tahun tidak pernah disentuh pembangunan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Simalungun.
“Ini lah jalan kami. Rusaknya parah kali. Kesulitan lah warga disini kalau mau angkut hasil kebun dan pertanian. Bahkan, saat hendak ke ladang, juga sulit,” sebut Opung Jordan.
Katanya, hasil kekayaan alam dari bidang pertanian dan perkebunan di Sambosar Raya cukup melimpah. Karena warga Sambosar umumnya berkebun maupun bertani.
Tuturnya, tidak sedikit yang berkebun duku, pisang, durian, jengkol dan kelapa sawit. “Tapi harus bayar mahal untuk transportasi, karena jalannya rusaknya terlalu parah,” ungkapnya.
Sebut Opung Jordan Garingging boru Purba Siboro ini, tahun lalu PT Rejeki Abadi Sambosar (RAS) ada membantu pengorekan drainase dan menabur batu pada titik jalan yang rusak parah.
Hanya saja, karena tidak juga dibangun oleh pemerintah, saat ini galian drainase telah tertutup kembali dan ditumbuhi semak belukar. Sedangkan jalan yang ditabur bebatuan, juga sudah tampak seperti sebelumnya.
“Kami sangat berharap, maunya Pemkab Simalungun segera membangun jalan di Sambosar Raya. Sudah terlalu lama kami alami kesulitan,” pintanya. (*)