Pematangsiantar, Sinata.id – PTS, oknum pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar, diduga korupsi dana bahan bakar minyak (BBM). Dan, ia juga diduga korupsi dengan menyelewengkan manfaat alat berat milik DLH Kota Pematangsiantar.
PTS merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang dipercaya mengemban tugas sebagai pimpinan perbengkelan dan pengatur distribusi BBM alat berat pada DLH Kota Pematangsiantar, sebut sumber.
Beranjak dari tugas PTS, “informan” Sinata.id menyebut, DLH memiliki dua unit eskavator Komatsu PC 200 dan satu unit buldozer Komatsu PC 220. Untuk operasional tiga unit alat berat tersebut, DLH melakukan pembelian BBM Dexlite sebanyak 400 liter per hari.
Dengan biaya bahan bakar berasal dari DLH, namun pada momen tertentu alat berat tidak selalu digunakan untuk kegiatan DLH. Melainkan, juga diduga untuk kepentingan pribadi PTS. Itu pernah terjadi selama 3 hari, persisnya 16 Juni 2025 hingga 18 Juni 2025.
“Setiap hari keluar bon 400 liter Dexlite, padahal alat berat tidak beroperasi. Ini patut diduga sebagai praktik penggelembungan penggunaan BBM,” ungkap sumber Sinata.id yang tidak berkenan identitasnya dipublikasi.
Bukan hanya itu, PTS juga diduga memerintahkan operator alat berat untuk meratakan lahan warga berinisial US, yang terletak tidak jauh dari TPA Tanjung Pinggir.
Dikatakan, untuk meratakan lahan US, alat berat milik DLH dimanfaatkan PTS selama 12 hari, dengan menerima bayaran Rp 500 ribu per hari. Penerimaan itu disebut tidak disetor ke DLH.
Dengan demikian, sumber Sinata.id ini menyampaikan dugaan kerugian yang dialami DLH, berupa anggaran BBM yang dikeluarkan, serta penerimaan Rp 500 ribu per hari selama 12 hari.
Sementara, seorang petugas TPA yang enggan disebutkan namanya mengaku geram dengan perilaku PTS yang dianggap terlalu dominan. “Dia itu seolah paling berkuasa. Semua diatur sesukanya, mobil dinas, sopir, alat berat. Katanya sih dilindungi pejabat tinggi di dinas,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Jumat 20 Juni 2025, PTS mengatakan, hal tersebut merupakan tuduhan yang mengerikan terhadap dirinya. Katanya, tuduhan itu tidak benar.
“Waduh ngeri kali tuduhan itu bg! Ketepatan dikampung aku bg! Ada pesta! Hari Senin la kita jumpa langsung ya bg,” sebutnya.
Sementara, upaya konfirmasi dengan Kadis Lingkungan Hidup Dedi Tunasto Setiawan belum berhasil, meski telah dihubungi melalui pesan WA. (*)