Simalungun, Sinata.id – Pasar hewan ternak berdiri di eks lahan perkebunan PT Goodyear (saat ini bernama PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate/BSRE).
Persisnya, pasar terletak di wilayah Nagori (Desa) Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Hari ini, Minggu 10 Agustus 2025, pasar hewan tersebut resmi beroperasi, meski dengan kondisi dan fasilitas yang cukup sederhana. Sedangkan hewan ternak yang diperdagangkan, masih sebatas lembu dan kambing.
Pasar berada di atas lahan 1 hektar, dari puluhan hektar lahan eks PT Goodyear. Kondisi pasar tampak tradisional, denhan fasiltas sederhana.
Untuk berjualan, pedagang ternak difasilitasi gubuk atau “cakruk”. Ada sekitar 10 pedagang yang telah berjualan. Pasar ini, hanya beroperasi pada hari Minggu.
Berdirinya pasar hewan ternak ini, atas inisiasi Mahendra, warga Nagori (Desa) Silau Bayu, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun.
Kata Mahendra, ia membuka pasar hewan ternak atas saran dan masukan dari rekan bisnisnya yang membuka usaha peternakan lembu maupun kambing.
Dari saran dan masukan rekanya tersebut, Mahendra pun menyadari, Kabupaten Simalungun membutuhkan pasar hewan ternak.
“Di Simalungun ini, hewan ternak begitu banyak. Sayangnya, gak ada pasar yang mewadahi. Selama ini, para agen banyak menjual ternak ke Tiga Panah (Kabupaten Karo). Jadi aku dan beberapa kawan berinisiatif membuka pasar ini di sini,” ujar Mahendra.
Katanya, membuka pasar hewan ternak, merupakan langkah awal untuk membangun perekonomian para peternak. “Selain para agen, peternak juga bisa langsung menjual ternaknya di sini. Kita harap nanti menjadi pusat perekonomian khusus para peternak yang ada di Simalungun,” sebutnya.
Untuk lokasi pasar, tuturnya, ia sengaja memilih kawasan yang dekat dengan akses jalan tol.
“Lokasinya memang kita pilih dekat jalan Tol Siantar-Medan, kenapa kita pilih lokasi ini. Hal ini karena akses menuju ke Simalungun lebih dekat. Jadi rekan-rekan dari Asahan, Binjai, Medan maupun daerah lainnya mudah mengaksesnya,” ucapnya.
Kemudian Mahendra berharap, pasar hewan ternak yang ia inisiasi tersebut, bisa berkembang, dan menjadi pusat jual beli hewan ternak.
Lalu ia menyebut, dari luas lahan 1 hektar, nantinya sebagian lahan akan ditanam dengan rumput opot. Rumput ini nantinya akan dijual kepada pedagang yang berjualan di pasar, atau kepada peternak yang membutuhkan. (SN11)