Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family, Sabtu, 16 Agustus 2025-Rasa bahagia, kepuasan, dan ketenangan sejati hanya dapat dialami ketika keluarga hidup di dalam tujuan dan rancangan Sang Pencipta. Kesempurnaan sebuah keluarga bukan terletak pada materi, kedudukan, atau kehormatan, melainkan ketika keluarga itu kembali pada maksud Allah sejak semula.
Alkitab menegaskan bahwa keluarga adalah gambaran Allah itu sendiri. Jika kita ingin melihat bagaimana Allah itu, maka pandanglah pada keluarga yang hidup dalam kasih, kesatuan, dan tujuan ilahi.
Ada tiga hal utama dari rancangan Allah atas keluarga:
1. Keluarga adalah gambaran Allah.
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya. Artinya, keluarga harus merefleksikan karakter Allah dalam kasih, kebenaran, dan kekudusan.
2. Keluarga diciptakan untuk berkuasa atas ciptaan.
Manusia diberi mandat untuk mengatur, menguasai, dan memelihara segala ciptaan Allah yang lain. Keluarga bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk mengelola dunia sesuai kehendak Tuhan.
3. Keluarga dipanggil untuk beranak cucu dan memenuhi bumi dengan gambar Allah.
Keturunan yang lahir dari keluarga bukan sekadar untuk melanjutkan nama, tetapi menjadi keturunan ilahi yang membawa terang Kristus di tengah dunia.
Inilah alasan mengapa iblis berusaha keras dengan segala tipu dayanya untuk merusak keluarga. Ia tahu bahwa keluarga adalah pusat rencana Allah di bumi, sehingga ia menabur perselisihan, egoisme, dan perpecahan.
Pertanyaannya untuk kita hari ini:
1. Bagaimana kita memandang keluarga?
2. Bagaimana kita memperlakukan keluarga kita sehari-hari?
Pembacaan Alkitab:
Kejadian 1:26-28 (TB)
(26) Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
(27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
(28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Pertanyaan Perenungan:
- Menurut siapakah manusia diciptakan? (ay. 26–28)
- Untuk apakah manusia atau keluarga tercipta? (ay. 26–28)
- Apa artinya segambar dengan Allah? (ay. 26–27)
- Dari saat teduh hari ini, apa tujuan Allah menciptakan keluarga? (ay. 28)
- Sudahkah keluarga kita segambar dengan Allah?
- Sudahkah keluarga kita setujuan dengan Allah?
Mari kita kembali pada rancangan Allah: keluarga yang segambar dengan Dia, setujuan dengan Dia, dan menjadi saluran berkat-Nya di bumi. Tetap semangat, tetap setia bersaat teduh, dan biarlah keluarga kita menjadi cermin kasih Allah bagi dunia. (A27)