Poso, Sinata.id – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB. Dilaporkan, dampak gempa mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan bangunan rumah ibadah ambruk.
Guncangan darat dengan kedalaman 10 kilometer itu menimbulkan kepanikan warga, namun dipastikan tidak berpotensi tsunami, menurut laporan BNPB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso mencatat sedikitnya 29 orang mengalami luka-luka, dengan 13 orang dirawat di RSUD Poso, dua di antaranya dalam kondisi kritis.
Laporan tersebut juga menyatakan, enam orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo. Selain itu, satu unit rumah ibadah, Gereja Jemaat Elim di Desa Masani, dilaporkan rusak. Pendataan pengungsi masih berlangsung.
Guncangan terasa kuat selama 15 detik di sejumlah desa di Kecamatan Poso Pesisir, di antaranya Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape. Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Di Kabupaten Sigi, gempa dirasakan dengan intensitas sedang sekitar tujuh detik. BPBD setempat melakukan monitoring, namun hingga kini belum ada laporan korban maupun kerusakan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memerintahkan tim darurat segera bergerak ke lokasi. “Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk ke sana,” ujarnya, dikutip dari laman resmi bnpb.go.id
BNPB memperkuat koordinasi dengan BPBD serta pemerintah daerah untuk penanganan cepat, termasuk kebutuhan tenda dan obat-obatan yang menjadi prioritas.
Masyarakat diimbau tetap tenang, waspada terhadap gempa susulan, dan hanya mengikuti informasi resmi dari BNPB, BMKG, maupun BPBD. Warga juga disarankan memeriksa jalur evakuasi, menyiapkan tas siaga bencana, serta menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh. (*)