Pematangsiantar, Sinata.id – Inovasi teknologi mulai masuk ke dunia bengkel di Pematangsiantar. Sebuah usaha press pelek otomatis, yang diklaim sebagai yang pertama di kota ini, resmi beroperasi sejak lima bulan lalu dan siap bersaing di pasar jasa otomotif yang semakin kompetitif.
Pemilik bengkel, Florentius Sagala (40), menjelaskan bahwa pengalaman sebelumnya di usaha serupa di Medan mendorongnya untuk memperluas bisnis ke Pematangsiantar.
Perjalanan membuka usaha ini tidak sepenuhnya mulus. Florentius mengaku sempat terkendala lapak dan harus memulai di tempat milik saudaranya yang dianggap kurang strategis. Meski demikian, ia tetap optimistis memperkenalkan layanan press pelek otomatis kepada masyarakat Pematangsiantar.
Dengan kehadiran bengkel ini, Florentius berharap teknologi yang biasanya hanya ditemui di kota besar bisa menjadi solusi praktis bagi pengguna kendaraan di Pematangsiantar dan sekitarnya.
“Kami baru lima bulan disini, meminimalisir pengeluaran, jadi tempat saudara dulu walaupun disini kurang strategis,” ujarnya.
Berbeda dengan kebanyakan bengkel lain yang masih menggunakan metode manual, usaha yang dirintis Florentius ini telah mengandalkan mesin press otomatis untuk meluruskan dan memperbaiki pelek kendaraan.
Inovasi ini menjadi keunggulan utama yang membuat bengkel tersebut cepat dikenal di kalangan pengguna roda dua maupun roda empat. “Usaha seperti ini memang sudah ada di Siantar, tapi yang pakai mesin otomatis baru kami.” jelasnya.
Sistem kerja mesin otomatis ini tidak hanya membuat proses lebih cepat, tetapi juga meningkatkan akurasi hasil pengerjaan. Dengan tekanan yang bisa diatur sesuai kebutuhan, risiko kerusakan tambahan pada pelek bisa diminimalkan.
“Kalau pakai manual, harus betul-betul ahli dan tetap ada kemungkinan meleset.” terang Florentius. Ia pun memastikan setiap teknisi yang mengoperasikan alat telah melalui pelatihan khusus demi menjaga kualitas layanan.
“Jadi murni ini pengalaman kami juga, nyari teknisinya juga gak gampang, dan yang paling penting itu kepuasan konsumen.” timpal teman florentius.
Ketika ditanya tentang pesaing baru, sang pemilik menjawab dengan santai namun yakin. “Buka usaha kayak gini tuh gak gampang, sekolah teknisinya gak ada disini, modal untuk alatnya aja uda habis 50 juta. Harus punya teknisi yang benar-benar paham,” tambahnya. (SN15)