Simalungun, Sinata.id – Berdasarkan data tahun 2024, diperkirakan 24.560 keluarga di Simalungun berisiko stunting. Beranjak dari ancaman tersebut, Pemkab Simalungun pun menargetkan penurunan signifikan terhadap stunting di tahun 2025 ini.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Simalungun, Benny Gusman Sinaga saat memimpin rapat Pelaksanaan Aksi Konvergensi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S), Kamis (21/08/2025).
Dalam rapat yang dilaksanakan di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Kantor Bupati Simalungun, Pamatang Raya, Wakil Bupati menyampaikannya pentingnya upaya penanggulangan stunting sebagai prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pemerintah telah menetapkan target penurunan stunting nasional menjadi 14,4% pada tahun 2026 dan 5% pada tahun 2045, sesuai RPJMN 2025–2045,” kata Wakil Bupati.
Secara nasional, angka stunting telah menurun sebesar 9% dalam lima tahun terakhir, dari 30,8% pada 2018 menjadi 21,6% pada 2023.
Sementara di Kabupaten Simalungun, angka prevalensi stunting masih berada pada 26% Tahun 2024. Oleh karena itu, Pemkab menargetkan penurunan hingga 14% pada tahun 2025, artinya masih diperlukan penurunan sebesar 12% lagi untuk mencapai target tersebut.
“Berdasarkan data tahun 2024, terdapat 24.560 keluarga berisiko stunting yang tersebar di 32 kecamatan di Kabupaten Simalungun. Kita harus bekerja sama untuk mengentaskan masalah ini. Kita yakin, 2025 ini kita bisa mencapai 14% itu,” sebut Wakil Bupati.
Rapat tersebut dihadiri oleh Sekda Kabupaten Simalungun, Albert R. Saragih, Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum, Akmal H Siregar, Kadis PPKB, Gimrood Sinaga, Kadis Kesehatan, Edwin Tony SM Simanjuntak, para camat, serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Simalungun. (SN-11)