Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Sabtu, 23 Agustus 2025- Orang Kristen yang bijaksana bukanlah hanya mereka yang sekadar beragama atau sekadar percaya, melainkan mereka yang sungguh-sungguh belajar melakukan firman Tuhan yang sudah mereka dengar.
Yesus mengajarkan dalam Lukas 6:47-48 bahwa setiap orang, baik yang percaya maupun tidak, akan menghadapi badai kehidupan. Hujan, angin, dan banjir akan melanda setiap rumah. Bedanya bukan pada badai itu sendiri, melainkan pada fondasi rumah kehidupan kita.
Orang yang bijak adalah orang yang:
1. Datang kepada Kristus.
2. Mendengarkan perkataan Tuhan.
3. Melakukan firman Tuhan.
Mereka inilah yang disebut menggali dalam-dalam dan meletakkan dasar di atas batu. Dan ketika air bah datang, rumah itu tidak tergoyahkan karena dibangun di atas fondasi yang kokoh, yaitu Kristus sendiri.
Pembacaan Firman Tuhan
Ibrani 12:25-29 (TB)
“Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apalagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?” (ay. 25)
Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak menolak suara-Nya. Dahulu, suara Tuhan menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Tuhan berjanji akan menggoncangkan bukan hanya bumi, melainkan juga langit (ay. 26).
Semua yang dapat digoncangkan akan berubah, agar hanya yang tidak tergoncangkan yang akan tetap tinggal (ay. 27).
Karena itu, sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup penuh syukur dan beribadah dengan hormat serta takut akan Tuhan (ay. 28). Ingatlah, Allah kita adalah api yang menghanguskan (ay. 29).
Pertanyaan Perenungan
1. Apa pengertian dari saat teduh pagi ini?
Bahwa dunia ini akan digoncangkan, tetapi kerajaanv Allah tidak akan tergoncangkan. Hanya mereka yang hidup dalam Kristus dan taat pada firman-Nya yang akan tetap teguh berdiri.
2. Mengapa kita tidak boleh menolak firman Tuhan?
Karena menolak firman berarti menolak Allah sendiri. Konsekuensinya adalah hukuman, sebab firman Tuhan adalah dasar keselamatan dan kekuatan kita (ay. 25).
3. Apa yang akan terjadi di dunia ini?
Segala sesuatu yang dapat digoncangkan—baik sistem, kekuasaan, maupun dunia materi—akan digoncangkan dan berlalu, sehingga yang kekal saja yang akan tetap tinggal (ay. 26-27).
4. Siapkah kita dengan semua yang akan terjadi?
Kita hanya siap jika fondasi hidup kita ada di dalam Kristus: datang kepada-Nya, mendengar, dan melakukan firman-Nya (ay. 25-27).
5. Apa nasihat untuk menerima kerajaan yang tidak tergoyahkan?
Marilah kita mengucap syukur dan hidup beribadah dengan penuh hormat serta takut akan Tuhan (ay. 28).
6. Apa maksud Allah adalah api yang menghanguskan?
Allah adalah kudus dan adil. Ia menghanguskan segala yang najis, dosa, dan ketidaktaatan, agar yang murni, kudus, dan benar tetap tinggal (ay. 29).
Setiap kita pasti menghadapi badai kehidupan, tetapi firman Tuhan menegaskan bahwa hanya mereka yang berfondasi pada Kristus yang akan tetap teguh. Dunia ini akan terus digoncangkan, namun kerajaan Allah tidak akan tergoyahkan.
Karena itu, jangan pernah menolak suara Tuhan. Dengarkan firman-Nya, lakukan dengan setia, dan tetaplah beribadah dengan hati yang takut akan Allah. Dengan demikian, hidup kita akan kokoh dan siap menghadapi segala goncangan yang terjadi.
“Hidup yang berfondasi pada Kristus tidak akan tergoncangkan, meski badai kehidupan datang menerpa.” ✨
Selamat bersaat teduh. Tuhan Yesus memberkati. (A27)