Aceh Timur, Sinata.id – Suasana haru menyelimuti Pendopo Idi, Sabtu (23/8/2025), ketika lima nelayan muda asal Aceh akhirnya dipulangkan setelah sempat mengalami pengalaman pahit di perairan Kepulauan Aru, Maluku. Mereka bertahan hidup dengan kondisi serba terbatas, hingga nekat melompat ke laut demi menyelamatkan diri.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyambut langsung kepulangan mereka. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda Aceh agar tidak mudah tergiur iming-iming pekerjaan dengan gaji besar tanpa kepastian kontrak.
“Anak-anak kita sempat dijanjikan fasilitas dan gaji, tapi kenyataannya mereka diperlakukan tidak manusiawi. Untuk mandi saja sulit, makan hanya dua kali sehari, bahkan sikat gigi menggunakan air asin. Saya berharap ini jadi peringatan agar jangan mudah terbujuk janji-janji manis,” ujar Al-Farlaky.
Salah seorang korban, Azis (20), menceritakan bahwa ia bersama empat rekannya berangkat dari Tanjung Priok menuju Merauke dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak di kapal penangkap cumi. Namun kenyataan berkata lain.
“Kami tidak pernah menandatangani kontrak, hanya diberi janji-janji. Gaji pun tidak jelas. Perlakuan yang kami terima sangat berat, penuh tekanan, hinaan, bahkan kekerasan,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Dalam kondisi terjepit, mereka akhirnya nekat melompat ke laut sekitar delapan mil dari daratan. Dengan pelampung seadanya, kelima pemuda ini berenang selama hampir sembilan jam hingga akhirnya diselamatkan nelayan setempat.
Setelah menerima laporan keluarga, Bupati Al-Farlaky berkoordinasi dengan pemerintah Kepulauan Aru untuk memastikan keberadaan para nelayan. Selanjutnya, proses pemulangan difasilitasi melalui Dinas Sosial Aceh Timur hingga akhirnya mereka tiba di kampung halaman dengan selamat.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu, terutama kepada Pak Bupati yang turun langsung memperjuangkan pemulangan kami. Kalau bukan karena pertolongan Allah lewat beliau dan tim, mungkin kami tidak tahu harus bagaimana,” ujar Azis.
Penyambutan kelima nelayan ini turut dihadiri perwakilan Dinas Sosial Aceh Timur, Disnakertrans, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Camat Birem Bayeun. (SN7)