Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat teduh Abbah Home Famyli, Senin 1 September 2025,- Kita memasuki bulan baru di tengah keadaan bangsa yang tidak baik-baik saja.
Demonstrasi, penjarahan, kemarahan, dan berbagai hal yang mencekam terjadi di sekitar kita. Situasi ini membuat banyak orang takut, tetapi firman Tuhan telah menubuatkan dalam kitab Wahyu bahwa orang percaya akan menghadapi masa-masa sulit: ada yang ditentukan untuk dipenjara, dianiaya, bahkan dibunuh.
Karena itu, tidak cukup bagi kita hanya sekadar menjadi orang Kristen yang rajin beribadah. Kita dipanggil untuk menjadi orang Kristen yang kuat, kokoh, dan tahan uji. Kita harus tetap berdampak, menjadi terang dan garam, sekalipun dunia sedang goyah.
Ada tiga prinsip sederhana namun penting yang harus kita pegang agar tetap kokoh dalam iman:
1. Selalu datang kepada Kristus.
Ia adalah sumber kekuatan dan penghiburan sejati. Saat kita datang kepada-Nya, hati kita dipulihkan dan dikuatkan.
2. Selalu mendengar suara Kristus.
Kita mendengar suara-Nya melalui firman, doa, dan tuntunan Roh Kudus. Tanpa mendengar-Nya, kita mudah tersesat oleh situasi.
3. Selalu melakukan firman Kristus.
Firman yang hanya didengar tidak ada gunanya bila tidak dilakukan. Justru melalui ketaatan, iman kita menjadi nyata dan kokoh.
Bacaan Firman: *Yakobus 1:2–4 (TB)*
“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.”
Firman ini menegaskan bahwa pencobaan bukanlah sesuatu yang merugikan. Sebaliknya, pencobaan adalah alat Tuhan untuk membentuk iman kita. Dari pencobaan lahir ketekunan, dan dari ketekunan iman kita disempurnakan sehingga kita menjadi kuat dan tidak kekurangan apa pun.
Pertanyaan Renungan:
1. Apa yang perlu kita lakukan untuk sampai pada titik sempurna? (ay. 4)
2. Apa arti tekun menurutmu? (ay. 4a)
3. Bagaimana mungkin pencobaan bisa menjadi kebahagiaan hidup? (ay. 2)
4. Pencobaan apa yang sedang engkau hadapi saat ini?
5. Bagaimana cara melahirkan ketekunan? (ay. 3)
Mari kita tetap setia dalam bersaat teduh, tekun mencari Tuhan, dan menjadikan setiap pencobaan sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Jangan biarkan keadaan membuat kita tawar hati, tetapi biarlah iman kita semakin kuat di dalam Kristus.
“Ketika iman diuji, jangan menyerah—biarkan Tuhan menyempurnakan hidupmu, Selamat bersaat teduh, tetaplah kokoh di dalam Tuhan!( A27).