Sinata.id – Fenomena gerhana bulan diperkirakan akan terlihat di Indonesia pada 7 September 2025. Peristiwa astronomi ini kerap dikaitkan dengan berbagai mitos yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya di Pulau Jawa.
Salah satu mitos yang masih dipercaya sebagian kalangan adalah larangan bagi ibu hamil untuk keluar rumah atau bahkan anjuran bersembunyi di bawah kolong tempat tidur ketika gerhana berlangsung.
Kepercayaan tradisional tersebut diyakini dapat melindungi janin dari pengaruh buruk gerhana, termasuk mencegah bayi lahir cacat atau berwajah gelap.
Namun, pandangan ilmiah maupun ajaran agama tidak membenarkan keyakinan semacam itu. Para ahli menegaskan tidak ada dasar ilmiah yang menghubungkan gerhana bulan dengan risiko kesehatan ibu maupun janin.
Demikian pula dalam Islam, tidak ditemukan dalil yang mendukung anggapan tersebut.
Pendakwah Buya Yahya juga menegaskan bahwa umat Islam sebaiknya tidak terjebak pada mitos yang tidak berdasar.
Menurutnya, saat terjadi gerhana, seorang mukmin dianjurkan melaksanakan salat sunnah gerhana (salat khusuf) sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
“Anda orang beriman, apa yang seharusnya dilakukan? Laksanakan salat kusuf atau gerhana, bukan malah masuk ke kolong tempat tidur,” ujar Buya Yahya, dikutip Jumat (5/9/2025).
Dengan demikian, masyarakat, khususnya ibu hamil, tidak perlu merasa khawatir saat gerhana bulan terjadi.
“Peristiwa tersebut sebaiknya disikapi dengan memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan menjadikannya sebagai momentum untuk menambah pahala,” pungkas Buya. (A46)