Medan, Sinata.id – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam Malik terus memperkuat posisinya sebagai rumah sakit rujukan nasional yang mengedepankan pelayanan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Disability Inclusive Training yang berlangsung pada Selasa (9/9/2025).
Pelatihan ini ditujukan bagi para petugas garda terdepan rumah sakit, mulai dari dokter triase, perawat, petugas pendaftaran, hingga personel keamanan. Sebanyak 18 peserta terlibat dalam tahap awal program yang bekerja sama dengan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumatera Utara.
Materi yang diberikan meliputi pemahaman etika berinteraksi, teknik komunikasi, serta dasar penggunaan bahasa isyarat. Narasumber profesional dihadirkan untuk memberikan pembekalan yang relevan agar petugas mampu melayani pasien berkebutuhan khusus dengan lebih baik.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Adam Malik, Dr. dr. Otman Siregar, SpOT (Spine), MH, menegaskan bahwa inklusivitas layanan kesehatan adalah tanggung jawab moral sekaligus komitmen institusi. “Sebagai rumah sakit rujukan di Sumatera Utara, kami ingin memastikan seluruh pasien, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan pelayanan yang layak dan merasa nyaman,” ujarnya.
Pernyataan serupa disampaikan Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Adam Malik, dr. Faisal Habib, SpJP(K), FIHA. Ia menekankan pentingnya akses setara sejak pasien pertama kali memasuki rumah sakit. “Mulai dari pintu masuk, pasien dengan disabilitas harus memperoleh fasilitas yang sesuai. Itulah sistem yang sedang kami bangun,” katanya.
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari HWDI Sumut. Salah satu narasumber, Dr. Sri Melati, MA, menilai program pelatihan ini patut dijadikan contoh bagi rumah sakit lain. “Inisiatif ini tidak hanya bermanfaat bagi pasien penyandang disabilitas, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik secara keseluruhan,” ungkapnya.
Selain fokus pada pelatihan, RSUP Adam Malik juga telah menyiapkan fasilitas pendukung ramah disabilitas, antara lain loket khusus, guiding block, ruang tunggu dan toilet khusus, area parkir, lift dengan huruf braille, serta kursi roda. Ke depan, manajemen berencana memperkuat aspek nonfisik, termasuk penyederhanaan prosedur layanan dan penyediaan tenaga pendamping (escort) untuk membantu mobilitas pasien disabilitas.
Melalui berbagai langkah tersebut, RSUP Adam Malik menargetkan menjadi rumah sakit inklusif yang benar-benar memberikan layanan kesehatan tanpa diskriminasi, serta menjadi teladan dalam penerapan standar pelayanan publik di bidang kesehatan. (SN7)