Majalengka, Sinata.id – Sinode Gereja Penyebaran Injil (GPI) kembali menggelar acara tahunan GPI Berdoa yang dirangkai dengan Musyawarah Besar (Mubes) lima tahunan dalam rangka pemilihan Ketua Sinode periode 2025–2030.
Tahun ini, GPI Berdoa mengusung tema “Berlandaskan 9 Cita Rasa Buah Roh Kudus”. Melalui tema ini, jemaat diajak untuk semakin menghidupi dan menerapkan 9 karunia pernyataan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus meneguhkan komitmen GPI menuntaskan Amanat Agung: Pergilah, beritakan Injil kepada segala bangsa, baptislah mereka, ajarlah, dan jadikanlah murid Kristus.
Proses pemilihan Ketua Sinode dilakukan dengan sistem theokrasi, yakni ditentukan melalui doa dan puasa Dewan Pembina sebagai penerus perintis GPI, Almarhum Pdt DR JN Tanuwidjaja, pendiri GPI di Majalengka.
Dari empat calon yang diajukan, melalui proses doa tersebut Tuhan menuntun Dewan Pembina untuk menetapkan Pdt Dionisius Panomban, sebagai Ketua Pimpinan Pusat Sinode GPI periode 2025–2030.
Diharapkan di bawah kepemimpinan yang baru, GPI semakin berdampak bagi bangsa dan tubuh Kristus dengan prinsip pelayanan kerasulan dan kenabian, serta menghidupi nilai A-B-C: Akrab dengan Tuhan, Bertumbuh dalam komunitas, dan Cemerlang memuliakan Tuhan.
Dalam sambutannya, Pdt Dionisius Panomban, menyampaikan rasa syukur dan tekadnya untuk melayani dengan penuh integritas. “Ini adalah kehendak Tuhan, bukan kehendak manusia. Saya hanya hamba yang dipanggil untuk melanjutkan tongkat estafet pelayanan. Mari bersama-sama kita jadikan GPI sebagai gereja yang hidup, berdampak, dan memuliakan Kristus,” ujarnya.
Dengan semangat ini, GPI meneguhkan diri menjadi gereja yang terus memberi kontribusi bagi pertumbuhan iman jemaat sekaligus kemajuan bangsa. (A27)