Sinata.id – Ketika bendera negara-negara Asia Tenggara berkibar di ajang FIFA Matchday November 2025, satu nama besar justru tidak ikut menurunkan timnya, yakni Indonesia. Dalam rentang 10–18 November ini, saat tim-tim ASEAN lain sibuk menjalani laga uji coba internasional, skuad Garuda memilih absen. Keputusan ini sontak menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola nasional.
Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dikabarkan menunda agenda laga internasional lantaran belum memiliki pelatih kepala definitif usai kontrak juru taktik sebelumnya berakhir.
“Dari sisi teknis, kami tidak ingin melakukan persiapan setengah matang tanpa arahan pelatih tetap,” ungkap sumber internal federasi.
Absennya Indonesia membuat Garuda menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang tak turun di jendela internasional kali ini.
Padahal, periode ini sangat berharga. Dua laga uji coba seharusnya menjadi ajang pemanasan strategi, pengumpulan poin untuk peringkat FIFA, dan kesempatan emas memberi menit bermain bagi pemain muda.
Sayangnya, kali ini semua kesempatan itu melayang begitu saja. Timnas senior harus rela menepi, sementara peringkat Indonesia di posisi 122 dunia dengan 1.144,73 poin kini terancam disalip tim-tim lain.
Baca Juga: Manchester City Pesta Gol, Guardiola Rayakan Kemenangan ke-1000 di Etihad
Fokus Bergeser ke Timnas U-23
Namun, bukan berarti Indonesia diam total. Di tengah jeda internasional ini, sorotan justru beralih ke Timnas Indonesia U-23 asuhan Indra Sjafri.
Skuad Garuda Muda dijadwalkan menjalani dua pertandingan uji coba melawan Mali U-23 pada 15 dan 18 November 2025 di Stadion Pakansari, Bogor.
Meski bukan “FIFA A Match” yang berpengaruh terhadap ranking dunia, dua laga ini menjadi bagian dari program besar menuju SEA Games 2025 di Thailand.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menegaskan laga tersebut terdaftar di tier 2 FIFA.