Dari hasil olah TKP, mobil dan sepeda motor korban hilang dari rumah, menimbulkan kecurigaan bahwa pelaku berniat menghapus jejak.
“Hasil sementara menunjukkan indikasi pembunuhan. Kami juga menemukan fakta bahwa kendaraan korban tidak ada di tempat. Saat ini tim tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi,” kata Kapolres Natalena.
Polisi kini mengumpulkan rekaman kamera pengawas dari radius satu kilometer di sekitar perumahan untuk melacak kemungkinan pelaku yang membawa kabur kendaraan korban.
Korban Tak Merespons Sejak Pagi
Sebelum kejadian, rekan kerja korban sempat curiga karena korban tak hadir ke kampus dan tak merespons pesan sejak pagi.
Bersama warga sekitar, mereka kemudian mendatangi rumah korban. Dari jendela kamar yang sedikit terbuka, mereka melihat tubuh Erni sudah terbaring tak bergerak di atas tempat tidur tertutup sarung.
“Awalnya kami pikir pingsan, tapi setelah dicek, beliau sudah tidak bernyawa,” kata salah satu rekan korban yang ikut mengevakuasi.
Dosen Disiplin dan Ramah
Bagi warga dan rekan kerja, Erni dikenal sebagai sosok yang ceria, religius, dan berprestasi.
Baru beberapa bulan lalu, ia dipercaya menjadi Ketua Program Studi S1 Kesehatan IAK Setih Setio Muara Bungo.
“Beliau orangnya baik, disiplin, tak pernah punya masalah. Kami semua kaget dan berduka,” tutur salah satu rekan dosen.
Polisi kini memusatkan penyelidikan pada dua kemungkinan: pemerkosaan yang diakhiri pembunuhan, atau pembunuhan disertai perampokan.
Hasil laboratorium forensik dan uji DNA terhadap cairan sperma yang ditemukan di tubuh korban akan menjadi kunci untuk mengungkap pelaku. [zainal/a46]