Jakarta, Sinata.id – Dulu, Amerika Serikat anggap enteng terhadap Huawei. Nyatanya, dalam satu dekade terakhir raksasa asal China ini menjadi salah satu penguasa telekomunikasi dunia, mengancam dominasi Apple.
Kini, acaman teknologi China terbaru adalah BGI, sang pengumpul DNA dunia!
Amerika Serikat kini mulai ketakutan. Senator Mark Warner (Komite Intelijen Senat AS) memperingatkan adanya raksasa China yang jauh lebih besar dan mengerikan dibanding Huawei, yakni BGI.
BGI bukan soal menara 5G, melainkan Genomika. Perusahaan ini adalah salah satu yang terbesar di dunia, mengumpulkan dan memproses data DNA untuk rumah sakit, farmasi, dan peneliti di puluhan negara, termasuk AS.
”Jika Huawei itu besar, BGI akan jauh lebih besar,” ujar Warner.
Mengapa BGI Begitu Mengkhawatirkan?
Bank Data Genetik Raksasa: Jejak global BGI memberinya akses ke salah satu koleksi data genetik terbesar di bumi.
Aset Strategis
Data DNA dalam skala besar adalah aset strategis, dapat mengungkap asal-usul, risiko penyakit, dan hubungan keluarga. Dikombinasikan dengan AI, ini bisa menjadi alat pengawasan massal dan penelitian biologis jangka panjang.
Koneksi Militer
Penyelidik Kongres menyebut BGI memiliki hubungan erat dengan Partai Komunis dan militer China.
Ketakutan ‘Tentara Super’ dan Peringatan Keras
Salah satu ketakutan terbesar AS adalah potensi China mengembangkan pasukan tentara yang ditingkatkan secara genetik (tentara super), yang diklaim sedang dieksplorasi China.
Warner melihat kisah BGI sangat mirip dengan Huawei: memproduksi produk bagus dan murah sebelum Barat siap, menjadikannya peringatan yang meresahkan. Ia mendesak agar AS segera fokus pada BGI, yang dituduhnya “menyedot data DNA” dan terlibat dalam pencurian kekayaan intelektual.
AS diminta belajar dari lambatnya respons terhadap Huawei. Kini, lembaga think tank dan politisi mendesak pembatasan akses BGI ke institusi-institusi AS sebelum terlambat. []