Pematangsiantar, Sinata.id – Anggaran menurun drastis ketika Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pematangsiantar sedang menghadapi penurunan kualitas air, udara dan tutupan lahan. Serta, ketika tempat pembuangan sampah akhir (TPA) kondisinya over load (melebihi kapasitas).
Hal itu disampaikan Kepala DLH Pematangsiantar Arri Sembiring pada raker bersama Komisi III DPRD Pematangsiantar untuk membahas Rancangan APBD (RAPBD) Tahun 2026, Senin 24 Nopember 2025.
“Isu startegisnya saat ini, kita sedang hadapi penurunan kualitas air, udara dan tutupan lahan, serta kondisi TPA yang over load,” ucap Arri Sembiring saat mengawali pemaparan tentang Rencana Kerja Anggaran (RKA) DLH Tahun 2026.
Ungkap Arri, bila dibandingkan dengan tahun anggaran 2025 yang sedang berjalan saat ini, anggaran DLH untuk tahun 2026 menurun Rp 13 miliar lebih.
Sebab, tahun 2025 anggaran di DLH mencapai sekira Rp 35,67 miliar. Namun tahun 2026 nantinya, akan menjadi Rp 22,34 miliar.
Pun begitu, Arri berharap ada penambahan anggaran, salah satunya untuk melengkapi fasilitas laboratorium lingkungan hidup yang dikelola DLH.
Penambahan anggaran dimintakan, agar Laboratorium Lingkungan dapat menguji 7 parameter yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup.
Bila 7 parameter itu dapat dipenuhi, lanjut Arri, maka Laboratorium Lingkungan milik DLH Kota Pematangsiantar akan mendapatkan akreditasi dari kementerian.
Dengan demikian akreditasi tersebut, katanya, untuk tahun 2027, laboratorium dapat menghasilkan pendapatan asli daerah, dengan target sebesar Rp 1,5 miliar.
Adapun tambahan anggaran yang dimintakan Arri, selain untuk laboratorium, juga untuk belanja keperluan lainnya, sebesar Rp 5,3 miliar. (*)