Sinata.id
  • Indeks
  • News
    • Nasional
    • Nusantara
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Otomotif
  • Wisata
  • Entertainment
    • Seleb
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • BERITA TERKINI
  • News
  • Trending
  • Nusantara
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
Apakah Tubuh Manusia Memerlukan Alkohol? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ragam Alkohol. (Ilustrasi).

Apakah Tubuh Manusia Memerlukan Alkohol? Ini Penjelasan Lengkapnya

Zainal Editor: Zainal
14 Juli 2025 | 01:25 WIB
Rubrik: Sains

Pematangsiantar, Sinata.id — Alkohol telah menjadi bagian dari budaya manusia selama ribuan tahun, baik sebagai minuman rekreasional, bahan dalam upacara keagamaan, hingga komponen dalam pengobatan tradisional. Namun, pertanyaan fundamental yang sering terlontar adalah: apakah tubuh manusia benar-benar memerlukan alkohol?

Dalam tinjauan ilmiah dan medis, jawaban atas pertanyaan ini ternyata cukup tegas dan membawa dampak luas terhadap pemahaman masyarakat mengenai konsumsi alkohol.

Apakah Tubuh Memerlukan Alkohol?

Dari sudut pandang ilmu gizi dan fisiologi, tubuh manusia tidak memiliki kebutuhan esensial terhadap alkohol (etanol). Berbeda dengan nutrisi lain seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, alkohol bukan merupakan zat yang diperlukan untuk mendukung fungsi dasar tubuh manusia. Bahkan, alkohol lebih tepat dikategorikan sebagai zat toksik dan depresan sistem saraf pusat.

Dikutip Sinata.id dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 14 Juli 2025, menegaskan bahwa tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang sepenuhnya aman. Alkohol tidak berkontribusi terhadap proses metabolisme yang sehat, dan penggunaannya dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.

Dampak Alkohol terhadap Otak

Alkohol bekerja sebagai depresan sistem saraf pusat. Ketika dikonsumsi, alkohol mempengaruhi neurotransmitter di otak, khususnya gamma-aminobutyric acid (GABA), yang bertanggung jawab atas efek menenangkan. Efek ini dapat menghasilkan sensasi relaksasi dan euforia sementara, namun di sisi lain, konsumsi berlebih dapat menyebabkan gangguan kesadaran, koordinasi motorik, hingga ketergantungan psikologis dan fisiologis.

Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan alkohol dalam jumlah kecil secara sosial kadang dianggap normal, namun tetap membawa risiko akumulatif bagi kesehatan otak. Penurunan fungsi kognitif, gangguan memori jangka panjang, hingga peningkatan risiko demensia merupakan beberapa dampak jangka panjang konsumsi alkohol.

Dampak Alkohol terhadap Organ Tubuh

Alkohol bukan hanya berdampak pada sistem saraf pusat, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap organ tubuh lainnya, khususnya:

  • Hati (Liver): Organ ini menjadi titik utama metabolisme alkohol. Konsumsi jangka panjang dapat menyebabkan perlemakan hati (fatty liver), hepatitis alkoholik, sirosis, hingga kanker hati.
  • Jantung: Konsumsi alkohol secara rutin dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, termasuk hipertensi, aritmia, dan kardiomiopati alkoholik.
  • Sistem Pencernaan: Alkohol dapat mengiritasi saluran cerna, menyebabkan gastritis, tukak lambung, dan meningkatkan risiko kanker lambung dan pankreas.
  • Sistem Imun: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

Alkohol dan Risiko Kanker

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), yang merupakan bagian dari WHO, mengklasifikasikan alkohol sebagai karsinogen kelompok 1. Artinya, ada bukti kuat bahwa konsumsi alkohol dapat menyebabkan kanker pada manusia. Beberapa jenis kanker yang berhubungan erat dengan konsumsi alkohol antara lain kanker mulut, tenggorokan, esofagus, hati, payudara, dan kolorektal.

Efek Sosial dan Psikologis

Selain dampak medis, konsumsi alkohol juga berkaitan erat dengan berbagai persoalan sosial. Kecanduan alkohol (alkoholisme) dapat merusak hubungan interpersonal, memicu kekerasan dalam rumah tangga, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, serta mengganggu produktivitas kerja.

Alkohol juga menjadi salah satu faktor risiko utama dalam gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Meskipun alkohol memberikan efek relaksasi sementara, penggunaannya secara terus-menerus justru dapat memperburuk kondisi psikologis seseorang.

Alkohol dalam Konteks Medis dan Tradisional

Dalam dunia medis modern, penggunaan alkohol dalam bentuk murni atau etanol terbatas pada penggunaan eksternal seperti antiseptik atau pelarut obat-obatan tertentu. Sementara itu, dalam pengobatan tradisional, alkohol kadang digunakan sebagai pelarut ramuan herbal atau pengawet. Namun, penggunaannya tetap berada dalam pengawasan ketat dan tidak menjadi bagian dari asupan rutin.

Bagaimana dengan Konsumsi “Moderasi”?

Beberapa kalangan menyebut bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah sangat sedikit, seperti segelas anggur merah per hari, dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung karena kandungan antioksidan seperti resveratrol. Namun, klaim ini mulai banyak dipertanyakan. Studi terbaru menunjukkan bahwa manfaat tersebut tidak berasal dari alkohol itu sendiri, melainkan dari komponen dalam buah anggur yang bisa didapat tanpa perlu mengonsumsi alkohol.

Faktanya, WHO dan berbagai lembaga kesehatan di seluruh dunia kini mendorong narasi bahwa tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang sepenuhnya aman, bahkan dalam jumlah kecil.

Pandangan Agama dan Budaya

Dalam banyak ajaran agama, alkohol dilarang atau sangat dibatasi penggunaannya. Islam, misalnya, secara tegas melarang konsumsi alkohol dalam bentuk apapun. Ajaran ini selaras dengan temuan ilmiah tentang dampak negatif alkohol terhadap kesehatan dan masyarakat.

Di sisi lain, dalam beberapa budaya Barat, alkohol menjadi bagian dari tradisi sosial. Perayaan, pesta, hingga ritual keagamaan di beberapa kelompok kerap melibatkan konsumsi alkohol. Namun, meningkatnya kesadaran kesehatan dan gaya hidup sehat mendorong perubahan budaya ke arah pengurangan atau penghapusan konsumsi alkohol.

Tubuh Tidak Membutuhkan Alkohol

Merujuk pada tinjauan medis, ilmiah, dan sosial, dapat disimpulkan secara tegas bahwa tubuh manusia tidak memerlukan alkohol untuk berfungsi secara optimal. Tidak ada manfaat biologis yang mengharuskan konsumsi alkohol, dan justru, risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar daripada potensi manfaatnya.

Dengan berkembangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat, banyak individu kini memilih untuk menjauhi alkohol atau mengadopsi pola hidup bebas alkohol. Langkah ini dinilai sejalan dengan upaya global dalam menurunkan angka penyakit tidak menular dan memperbaiki kualitas hidup.


Penulis: Zainal Efendi
Editor: Zainal Efendi

Sumber: WHO, IARC, Kementerian Kesehatan RI, Harvard Medical School, Mayo Clinic, dan berbagai jurnal ilmiah terkait konsumsi alkohol.

Tags: AlkoholJurnal

Berita Terkait

Evolusi generasi manusia, mulai dari generasi awal abad ke-20 hingga proyeksi generasi masa depan, secara lengkap dan mendalam.
Sains

Mengenal Generasi Manusia, Dari Silent, Baby Boomer, X, Y, Z, hingga Delta

Editor: Zainal
28 Mei 2025 | 03:40 WIB

Sinata.id - Istilah "generasi" dalam konteks sosiologi dan demografi merujuk pada kelompok orang yang lahir dalam periode waktu tertentu dan...

Baca SelengkapnyaDetails
Generasi Alpha, atau Generasi Alfa, merupakan kelompok generasi pertama yang sepenuhnya hidup dalam dunia digital sejak lahir.
Sains

Mengenal Generasi Alpha, Potret Anak Zaman Digital dan Tantangan Masa Depan

Editor: Zainal
28 Mei 2025 | 03:24 WIB

Sinata.id - Dunia tengah menyambut tumbuhnya satu generasi baru yang diprediksi akan membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Dikenal...

Baca SelengkapnyaDetails
Generasi Z atau Gen Z, kelompok demografis yang mencuri perhatian dunia di tengah lanskap sosial dan ekonomi global yang terus berkembang.
Sains

Mengenal “Generasi Z” atau “Gen Z”, Tumbuh di Era Informasi yang Serba Instan

Editor: Zainal
28 Mei 2025 | 03:09 WIB

Sinata.id - Generasi Z atau Gen Z menjadi satu kelompok demografis telah mencuri perhatian dunia di tengah lanskap sosial dan...

Baca SelengkapnyaDetails
Generasi Milenial telah tampil sebagai kelompok populasi yang paling menentukan arah perubahan dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia.
Sains

Generasi Milenial Tahun Berapa? Menakar Peran “Gen Y” dalam Membangun Masa Depan

Editor: Zainal
28 Mei 2025 | 02:54 WIB

Sinata.id – Dalam kurun beberapa dekade terakhir, Generasi Milenial (Generasi Y)telah tampil sebagai kelompok populasi yang paling menentukan arah perubahan...

Baca SelengkapnyaDetails
Generasi X lahir setelah Generasi Baby Boomers dan sebelum Generasi Milenial. Pada tahun 2025 ini, mereka berusia 45 hingga 60 tahun.
Sains

Generasi X Tahun Berapa? Ini Karakteristik dan Perannya dalam Dunia Kerja

Editor: Zainal
28 Mei 2025 | 02:42 WIB

Sinata.id - Di tengah hiruk pikuk kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, kita sering mendengar istilah seperti Generasi Z,...

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

Pematangsiantar

Wali Kota Wesly Apresiasi Inisiatif Rohani HKBP Bongbongan

16 Juli 2025 | 21:28 WIB
Nusantara

PT TSP Tanggapi Dugaan Pencemaran Sungai Bah Sumbu: Klaim Sabotase Tuai Kritik Publik

16 Juli 2025 | 21:22 WIB
News

Mantan Sekda Deli Serdang Dipercaya jadi Kepala BPKAD Sumut

16 Juli 2025 | 17:01 WIB
Pematangsiantar

Dinas Kesehatan Siantar Gagal Belanja Obat-obatan, Silpa Mencapai Rp 1,1 Miliar

16 Juli 2025 | 15:24 WIB
Simalungun

Misteri Kematian Pelajar di Serapuh: Diduga Overdosis, Orang Tua Tolak Visum, Pangulu Bungkam

16 Juli 2025 | 15:09 WIB
Nasional

Pemko Siantar Tidak Punya Alat dan Kemampuan Deteksi Beras Oplosan

16 Juli 2025 | 09:10 WIB
Nusantara

Limbah PT TSP Diduga Cemari Sungai Bah Sumbu, Warga Desak Penindakan Tegas

15 Juli 2025 | 22:59 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Berharap Tidak Ada Jurnalis di Pematangsiantar Tuai Masalah saat Jalankan Tugas

15 Juli 2025 | 20:23 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Siantar Akui Tiang dan Kabel Optik Tidak Sesuai Rekomendasi dan Tidak Tertata

15 Juli 2025 | 20:10 WIB
Nusantara

Truk Tronton Masuk Jantung Kota Demi Proyek DPRD, Penegak Hukum dan Legislator Mayoritas Pilih Bungkam

15 Juli 2025 | 17:37 WIB
Nasional

Anggota DPD RI Penrad Siagian Desak PTPN IV Hentikan Konversi Kebun Teh ke Sawit di Simalungun

15 Juli 2025 | 14:42 WIB
Nusantara

Kepsek SMAN 1 Lae Parira Dipecat, Rosliana Nainggolan Ditunjuk Plt

15 Juli 2025 | 13:18 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Rakutta Sembiring, Perumahan Grand Rakutta Indah Nomor 42-43, Pondok Sayur, Siantar Martoba, Pematangsiantar, Sumatera Utara, 21137

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Nasional
    • Nusantara
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Otomotif
  • Wisata
  • Entertainment
    • Seleb

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Rakutta Sembiring, Perumahan Grand Rakutta Indah Nomor 42-43, Pondok Sayur, Siantar Martoba, Pematangsiantar, Sumatera Utara, 21137

📧 redaksisinata @ gmail.com

Sinata.id