Bekasi, Sinata.id – Sosok Aura Cinta kini menjadi sorotan publik setelah menyuarakan ketidakpuasan terkait penggusuran rumah yang dilakukannya di kawasan bantaran sungai di Cikarang, Bekasi. Melalui unggahan video di akun TikTok pribadinya, Aura mengekspresikan kekesalannya terhadap proses penggusuran yang mengusik kehidupan keluarganya.
Aura Cinta Tolak Bantuan Dedi Mulyadi
Kisruh ini semakin menarik perhatian ketika Aura bersama para korban penggusuran lainnya bertemu dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang dikenal aktif memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak penggusuran. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas bantuan yang disalurkan melalui dana CSR BJB kepada para korban yang rumahnya digusur.
Namun, pertemuan yang awalnya berniat membahas solusi bantuan sosial justru berubah menjadi arena perdebatan sengit antara Aura Cinta dan Dedi Mulyadi. Alih-alih membicarakan masalah penggusuran, Aura Cinta memilih untuk mengungkapkan perasaannya terkait dengan larangan wisuda yang ia terima, yang dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Barat. Ia merasa bahwa perpisahan sekolahnya, yang selama ini dianggap sebagai momen penting, tidak dapat terlaksana.
“Bukan masalah wisuda, tapi jika itu bisa dilakukan dengan biaya yang lebih efisien, mengapa tidak?” ujar Aura Cinta dengan nada kecewa.
Tanggapan tersebut membuat Dedi Mulyadi geram. Ia menilai sikap Aura Cinta yang lebih mengutamakan acara wisuda, dibandingkan dengan upaya memperbaiki kondisi rumah atau mempersiapkan masa depan, sebagai sebuah prioritas yang keliru. “Logika itu penting. Anda merasa wisuda lebih penting, sementara kontrakan untuk tempat tinggal lebih mendesak,” tegas Dedi Mulyadi.
Aura Cinta dikenal sebagai salah satu korban penggusuran rumah yang berdiri di atas tanah milik negara di sepanjang bantaran sungai di Cikarang. Ia semakin dikenal publik setelah videonya yang viral di TikTok mendapat perhatian luas, disaksikan oleh lebih dari 1,7 juta pengguna. Dalam video berdurasi 1 menit 45 detik itu, Aura Cinta menyampaikan keluhannya tentang kebijakan penggusuran, pelarangan membawa kendaraan pribadi, serta larangan melakukan wisuda.
Selain dikenal sebagai korban penggusuran, Aura juga aktif dalam konten seputar kecantikan dan fashion, sebagaimana tertulis dalam bio akun TikTok-nya yang bertuliskan, “Exploring Beauty & Fashion | Follow for More!”. Ia juga baru saja menyelesaikan pendidikan tingkat SMA dan berencana melanjutkan studi di Universitas Indonesia jurusan Filsafat.
Aura Cinta Tolak Bantuan Rp10 Juta dari CSR BJB
Dalam perkembangan lain, Aura Cinta kembali menjadi sorotan setelah menolak bantuan sejumlah Rp10 juta yang diberikan oleh Dedi Mulyadi melalui dana CSR BJB untuk para korban penggusuran. Bantuan ini ditujukan untuk membantu korban mencari tempat tinggal sementara, dengan harapan agar mereka dapat memperoleh kontrakan untuk satu tahun ke depan.
Ketika ditanya oleh Dedi Mulyadi apakah ia ingin menerima bantuan tersebut, Aura Cinta menyatakan tidak memerlukannya. Ia menjelaskan bahwa meskipun bantuan untuk orang tua sangat dibutuhkan, dirinya pribadi merasa tidak perlu menerima dana tersebut. “Saya tidak meminta bantuan atau kerohiman melalui video saya. Saya hanya menginginkan keadilan dan kemanusiaan,” jelas Aura.
Dedi Mulyadi, yang terlihat kebingungan dengan penolakan tersebut, berpendapat bahwa keadilan tidak bisa tercapai jika masyarakat tetap tinggal di tanah milik negara. Namun, meskipun demikian, Dedi Mulyadi tetap memutuskan untuk memberikan bantuan sebesar Rp10 juta kepada keluarga Aura Cinta. Menurutnya, meski kritis, sikap Aura Cinta adalah bagian dari ekspresi remaja yang perlu dihargai.
“Saya doakan semoga hidupnya sukses, kritis, dan objektif,” tutup Dedi Mulyadi dengan nada penuh harapan.