Oleh: Pdt Manser Sagala,M.Th.
Dosa dan kasih Allah sering dianggap bertolak belakang, tetapi sesungguhnya Alkitab menjelaskan bahwa keduanya memiliki hubungan yang dalam dan menakjubkan. Dosa memang memisahkan manusia dari Allah, namun tidak pernah mampu menghapus kasih-Nya yang kekal.
Dosa: Pemisah, Bukan Penghapus Kasih Allah
Kasih Allah adalah sifat kekal yang tidak bisa dihapus oleh apapun, termasuk dosa. Tetapi dosa menciptakan jarak yang membuat manusia tidak lagi menikmati kehadiran dan persekutuan dengan Allah.
Masalahnya bukan pada Allah yang berhenti mengasihi, melainkan pada manusia yang menutup diri karena dosa.
Alkitab menyebut dosa sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yohanes 3:4) dan kegagalan mencapai standar kekudusan-Nya (Roma 3:23). Karena Allah itu Mahakudus, Ia tidak bisa berkompromi dengan dosa.
1️⃣ Dosa Menciptakan Pemisahan dari Allah
Yesaya 59:2 (TB)
“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Penjelasan:
Dosa bekerja seperti tembok tebal yang menghalangi persekutuan manusia dengan Allah. Akibatnya, doa menjadi hambar, hati terasa jauh, dan damai sejahtera menghilang. Bukan karena Allah menjauh, tetapi karena dosa membuat kita tidak mampu mendekat kepada-Nya.
2️⃣ Dosa Membuat Kita Kehilangan Kemuliaan Allah
Roma 3:23 (TB)
“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”
Penjelasan:
Dosa membuat manusia kehilangan keindahan dan kemuliaan yang seharusnya terpancar dari kehidupan yang dekat dengan Allah. Kita jatuh dari posisi yang mulia—bukan karena Allah mencabut kasih-Nya, tetapi karena dosa mengaburkan cerminan kemuliaan-Nya dalam diri kita.
3️⃣ Kasih Allah: Jalan Keluar dari Kuasa Dosa
Roma 5:8 (TB)
“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
Penjelasan:
Kasih Allah tidak menunggu manusia menjadi sempurna. Saat kita masih berdosa, Kristus sudah mati untuk kita. Kematian dan kebangkitan-Nya menjadi jembatan yang memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Inilah bukti terbesar bahwa kasih Allah lebih kuat dari dosa apa pun.
Kesimpulan: Kembali Kepada Allah dengan Pertobatan Sejati
Dosa memang menjauhkan kita dari hadirat dan berkat Allah, tetapi tidak pernah mampu memadamkan kasih-Nya. Jalan kembali kepada Allah bukan melalui rasa bersalah yang berkepanjangan, tetapi melalui pertobatan dan pengakuan yang tulus.
1 Yohanes 1:9 (TB)
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Jangan biarkan dosa menjadi tembok yang membatasi hubunganmu dengan Allah. Bukalah hatimu, akuilah kesalahanmu, dan biarkan kasih Kristus memulihkan hidupmu.
Kasih Allah tidak pernah menjauh—yang perlu melangkah kembali hanyalah engkau.(A27)