Oleh: Pdt Manser Sagala, M.Th.
Pemahaman bahwa dosa menjauhkan manusia dari Allah merupakan ajaran utama dalam iman Kristen. Hal ini dijelaskan secara tegas dalam Yesaya 59:2 (Terjemahan Baru) yang berbunyi:
“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Ayat ini menegaskan bahwa dosa bukan sekadar kesalahan kecil yang bisa diabaikan, melainkan sebuah tembok pemisah antara manusia dan Allah. Karena Allah Mahakudus, maka dosa yang merupakan kebalikan dari kekudusan membuat manusia kehilangan keintiman dan kedekatan dengan-Nya.
Masalah utama bukanlah Allah yang menjauh, tetapi manusia yang terhalang oleh dosa-dosanya sendiri. Ketika seseorang hidup dalam dosa, kehadiran dan perkenan Allah menjadi tertutup, sehingga doa dan seruan manusia tidak lagi didengar. Bukan karena Allah tidak mampu mendengar, melainkan karena dosa telah menutup jalur komunikasi antara manusia dan Sang Pencipta.
Yesaya 59:2 menjadi peringatan bagi umat percaya bahwa dosa menciptakan jurang yang memisahkan manusia dari Allah. Seperti ruangan yang dipenuhi bau busuk membuat orang enggan tinggal di dalamnya, demikian pula Allah yang kudus tidak akan berdiam di tengah “bau” dosa manusia.
kebersihan rohani adalah hal yang sangat penting. Dengan menjauhkan diri dari dosa, kita membuka kembali pintu persekutuan dengan Allah yang kudus.
Mari kita menjaga kekudusan hidup agar Allah berkenan tinggal di antara kita. Tuhan Yesus memberkati.( A27).
Cp Konseling: 0811762709
Manser Sagala