Oleh: Pdt Manser Sagala,M.Th.
Hidup Tamak (Keserakahan) Adalah Kekejian bagi Tuhan
Dalam Kekristenan, ketamakan atau keserakahan (dalam bahasa Yunani pleonexia, berarti “keinginan untuk memiliki lebih banyak”) dipandang sebagai dosa serius yang berakar pada penyembahan berhala dan ketidakpercayaan terhadap pemeliharaan Tuhan. Keserakahan menjauhkan hati manusia dari Allah dan dari sesama.
*1. Perumpamaan tentang Orang Kaya yang Bodoh (Lukas 12:15–21)*
Ini adalah perikop paling jelas mengenai bahaya ketamakan.
Peringatan Tegas tentang Ketamakan:
“Yesus berkata: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (Luk. 12:15)
Yesus mengingatkan bahwa nilai hidup seseorang tidak diukur dari jumlah harta. Fokus hidup pada kekayaan adalah kebodohan karena semuanya fana.
Kisah Orang Kaya yang Bodoh:
Yesus menceritakan tentang seorang kaya yang panennya melimpah. Namun ia tidak berpikir untuk bersyukur atau berbagi; ia hanya memikirkan dirinya sendiri:
“Apa yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan hasil panenku?” (ay. 17).
Lalu ia memutuskan:
“Aku akan membongkar lumbungku dan mendirikan yang lebih besar…”
Ia berkata kepada dirinya sendiri:
“Jiwaku, ada padamu banyak barang… beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!” (ay. 19).
Hukuman Tuhan:
Tetapi firman Tuhan berkata: “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil daripadamu…” (ay. 20–21)
*Tuhan menyebutnya bodoh karena:*
1. Ia lupa hidupnya ada di tangan Tuhan dan dapat diambil kapan saja.
2. Ia menimbun harta untuk dirinya sendiri, tetapi tidak “kaya di hadapan Allah”—tidak memiliki kekayaan rohani, iman, kasih, dan perbuatan baik.
*2. Ketamakan sebagai Penyembahan Berhala (Kolose 3:5 & Efesus 5:5)*
Alkitab menyamakan keserakahan dengan penyembahan berhala, dosa yang sangat dibenci Tuhan.
“Matikanlah… keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.” (Kol. 3:5)
“Orang serakah, artinya penyembah berhala, tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Kristus.” (Ef. 5:5)
Mengapa demikian?
Karena hati yang tamak menjadikan harta sebagai prioritas tertinggi dan sumber keamanan.
Harta itu menggantikan posisi Tuhan dan menjadi mamon yang disembah.
*3. Tidak Dapat Mengabdi kepada Dua Tuan (Matius 6:24)*
Yesus menjelaskan konflik rohani yang tak bisa dihindari oleh orang yang tamak:
“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”
Ketamakan memaksa seseorang memilih satu dari dua tuan. Tidak mungkin menyembah Tuhan sekaligus mengejar kekayaan duniawi tanpa batas. Hati manusia hanya dapat setia kepada satu.
*4. Akar dari Segala Kejahatan (1 Timotius 6:10)*
Rasul Paulus menegaskan dampak mengerikan dari cinta uang:
* Akar segala kejahatan ialah cinta uang
* Karena mengejar uang:
* Banyak orang menyimpang dari iman,
* Jatuh dalam berbagai dosa,
* Menyakiti dirinya dengan banyak penderitaan.
Itulah sebabnya ketamakan menjadi kekejian di hadapan Tuhan.
Mari kita memeriksa hati kita masing-masing.
Jika ada benih ketamakan, biarlah Roh Kudus menanamkan kembali kerendahan hati, rasa cukup, dan tangan yang rela memberi. Kekayaan dunia tidak menjamin hidup, tetapi kekayaan di hadapan Tuhan membawa damai, sukacita, dan keselamatan yang kekal.(A27).
Cp Konseling & Doa Permohonan:
📞 0811762709
Tuhan Yesus memberkati kita semua.