Oleh: Pdt Manser Sagala, M.Th
Mengeraskan hati terhadap Tuhan adalah sikap yang sangat berbahaya, karena dapat membawa seseorang kepada kejatuhan rohani maupun malapetaka dalam kehidupan nyata. Kekerasan hati membuat seseorang menolak kebenaran, menutup telinga terhadap suara Tuhan, dan akhirnya kehilangan berkat serta perlindungan ilahi.
Apa Itu Mengeraskan Hati kepada Tuhan?
Secara umum, sikap mengeraskan hati berarti:
* Menolak atau mengabaikan suara, teguran, dan peringatan Tuhan melalui Firman-Nya, Roh Kudus, ataupun melalui nasihat orang-orang yang dipakai Tuhan.
* Tidak mau bertobat meskipun sudah menyadari kesalahan.
* Mempertahankan ego dan mengikuti kehendak sendiri, bukan kehendak Tuhan.
* Tidak memiliki kerendahan hati untuk menerima ajaran, koreksi, atau saran yang benar.
*Akibat Mengeraskan Hati*
*1. Jatuh ke dalam Malapetaka dan Hukuman*
Kekerasan hati membuat seseorang rentan terhadap penghakiman Tuhan. Ini juga menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk menerima keselamatan, kuasa Tuhan, dan pengampunan-Nya.
*2. Kehilangan Kepekaan Rohani*
Semakin hati mengeras, semakin sulit untuk mendengar suara Tuhan. Kepekaan rohani menjadi tumpul dan kebenaran tidak lagi berpengaruh dalam hidup.
*3. Menghambat Berkat dan Merusak Hubungan dengan Tuhan*
Kekerasan hati menghalangi aliran berkat dan merusak hubungan pribadi dengan Tuhan. Bahkan, ada kondisi di mana Tuhan “menyerahkan” seseorang kepada keinginan hatinya yang jahat (Roma 1:24), seperti Firaun dalam kitab Keluaran.
*Firman Tuhan tentang Kekerasan Hati*
*Ibrani 3:7–9 (TB2)*
“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman…”
Ayat ini memperingatkan agar umat Tuhan tidak mengulang kesalahan bangsa Israel yang gagal masuk ke tempat perhentian karena ketidakpercayaan mereka.
*Amsal 28:14 (TB2)*
“Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.”
Ayat ini menegaskan bahwa kekerasan hati pasti membawa kehancuran.
*Ibrani 4:7 (TB2)*
“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!”
Tuhan menekankan bahwa pertobatan harus dilakukan hari ini, bukan besok. Kesempatan tidak selalu datang dua kali.
Mengeraskan hati adalah bentuk pemberontakan dan ketidaktaatan yang akan membawa dampak buruk. Sebaliknya, Tuhan menghendaki hati yang lembut, mudah diajar, dan mau dibentuk-Nya (Mazmur 51:17). Hanya hati seperti inilah yang dapat menerima pemulihan, damai sejahtera, dan berkat Tuhan.
“Hari ini, jika engkau mendengar suara Tuhan, bukalah hatimu dan ijinkan Dia membentuk hidupmu. Sebab Tuhan dekat kepada orang yang remuk dan hancur hatinya, dan Ia memulihkan mereka yang kembali kepada-Nya.”
(Mazmur 51:17; Ibrani 3:7) haleluya ( A27).
Konseling & Doa Permohonan
CP Konseling dan Doa:
0811-762-709
Pdt. Manser Sagala
Tuhan Yesus memberkati kita semua.