Simalungun, Sinata.id – Komunitas Sobat Papakenzie (KSP) galang donasi untuk Zikri (18 tahun), korban pembacokan di Jalan Melati, Nagori (Desa) Pematang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, pada 12 September 2025 yang lalu.
Donasi digalang KSP untuk menalangi biaya perawatan dan pengobatan Zikri di Rumah Sakit (RS) Vita Insani. Sebab, Zikri maupun orang tuanya tidak mampu membayar biaya rumah sakit tersebut.
Inisiator KSP, Efendi mengatakan, biaya perawatan dan pengobatan yang harus dibayar sebesar Rp 35 juta.
“Tadi dapat kabar dari tetangganya Zikri. Korban masih dirawat dan belum bisa pulang karena terkendala biaya. Kita saat ini membuka donasi untuk membantu keluarga Zikri supaya bisa pulang dari rumah sakit,” kata Efendi, Selasa 16 September 2025.
Efendi berharap, ada dermawan yang berkenan menyisihkan rezekinya untuk membantu biaya perawatan dan pengobatan Zikri. “Kita harapkan bantuan kawan-kawan untuk membantu meringankan beban keluarga Zikri,” sebutnya.
Tetangga Zikri yang dihubungi melalui ponsel menyebut, peristiwa pembacokan terjadi pada dini hari, sekira pukul 01.00 WIB.
Dini hari itu, Zikri bersama 4 temnnya sedang nongkrong di jembatan kecil yang ada di Jalan Melati. Namun tiba-tiba, A, menyuruh Zikri dan 4 temannya membubarkan diri, sambil menebaskan parang. Nahas, tebasan parang itu mengenai bagian kepala Zikri.
“Malam itu, posisi Zikri berdiri, kawan-kawannya duduk di bok sambil main HP. Terus pelaku datang sambil bilang, bubar kalian. Tapi pelaku langsung bacok Zikri. Karena posisi Zikri berdiri, dia yang kena,” sebut tetangga Zikri yang enggan menyebutkan namanya.
Katanya, kondisi keluarga korban sedang alami kesulitan ekonomi. Ayah Zikri, bekerja sebagai BHL tidak mampu memenuhi kebutuhan biaya rumah sakit tempat Zikri dirawat.
“Ayahnya kerja BHL. Rumah aja masih ngontrak. Kemarin dengar-dengar biayanya sampai Rp 45 juta. Tapi dikasih keringanan sama rumah sakit, jadi Rp 35 juta. Kasihan kali bang, ada surat tanah orang itu, cuma digadaikan gak bisa karena belum serifikat,” katanya lagi.
Kapolsek Bangun, AKP R Simarmata yang dihubungi melalui telepon selularnya belum memberikan tanggapan atas kejadian tersebut. (SN11)