Pematangsiantar, Sinata.id – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Pematangsiantar, diperkirakan telah menyelamatkan warga dari bahaya mie berformalin sebanyak 400 ton.
Perkiraan itu muncul, seiring dengan terungkapnya perkara dugaan kejahatan pangan di Kota Pematangsiantar. Dimana BBPOM dan Dinkes berhasil menemukan dan menyita 400 liter formalin dalam kemasan botol plastik dari salah satu apotik di Jalan Rakutta Sembiring, Lorong 20, Kota Pematangsiantar.
Pada konprensi pers yang digelar Jumat 12 Desember 2025 di Aula Dinas Kesehatan Pematangsiantar, Kepala BBPOM Medan Moses Sirait mengatakan, formalin yang ditemukan, biasanya dijual kepada pengusaha pabrik mie yang ada di Pematangsiantar dan Simalungun.
Informasi penjualan formalin diketahui BBPOM dari salah satu pengusaha pabrik mie, yang juga tersangka dalam perkara dugaan kejahatan pangan. Disebut, tersangka memperoleh formalin dari apotik di Jalan Rakutta Sembiring, Lorong 20.
Kata Moses, satu liter formalin, biasanya digunakan untuk satu ton mie. Sehingga, dengan 400 liter formalin, maka BBPOM dan Dinkes berhasil menggagalkan rencana produksi mie berformalin sebanyak 400 ton.
“Biasanya, 1 liter formalin digunakan untuk 1 ton mie. Jadi berapa banyak yang terselamatkan, hitung sendirilah,” ujar Moses.
Baca juga: BBPOM Tetapkan 4 Tersangka Kejahatan Pangan di Siantar dan Simalungun, 1 DPO
Lebih lanjut Moses memaparkan dihadapan Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, Plt Kadis Kesehatan Pematangsiantar Urat Simanjuntak dan Kadis Kesehatan Simalungun Edwin Simanjuntak, bahwa mie berformalin sangat berbahaya bagi kesehatan.
Katanya, formalin merupakan bahan berbahaya (B2). Sehingga sangat sulit untuk mendapatkan izin pemanfaatan formalin dari pemerintah. Biasanya, formalin digunakan untuk industri kayu dan pengawet jenazah.
Sehingga, katanya, formalin dilarang digunakan pada makanan. “Bayangkan saja, kalau disuntikkan ke tubuh, maka tubuh akan menjadi keras. Kan bahaya,” tuturnya.
Adapun bahaya mie berformalin bagi kesehatan, sebutnya, karena mie berformalin dapat menyebabkan mual, muntah dan sakit kepala. Lebih parahnya lagi, mie berformalin dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati, kerusakan fungsi ginjal dan dapat menyebabkan kanker. (*)






