Sibolga, Sinata.id– Bencana tanah longsor akibat hujan berkepanjangan di Kota Sibolga mengakibatkan lima orang warga meninggal dunia dan sejumlah warga lainnya dikabarkan hilang. Selain itu, hujan deras sejak hari Senin (24/11) hingga Selasa (25/11) yang menimbulkan enam titik longsor itu merusak puluhan rumah warga dan memaksa warga, khususnya yang berdomisili di kawasan perbukitan mengungsi.
Kapolres Sibolga AKBP Eddy Inanta Ginting melalui Kabag Ops. Polres Sibolga AKP Agus Adhitama menyatakan, bahwa proses evakuasi terus berlangsung hingga Selasa siang tadi. “Tim gabungan dari TNI-Polri, BPBD, dan Satpol PP telah dikerahkan ke lokasi-lokasi terdampak,” katanya.
Adapun sejumlah titik longsor besar di Kota Sibolga yang berhasil dirangkum yakni kawasan Tangga Seratus. “Mengakibatkan Cafe Rumah Uci dan bengkel Beliham di Kelurahan Pasar Baru. Tiga kendaraan dan dua rumah warga rusak, dengan dua orang masih dalam pencarian,” jelas Agus.
Selanjutnya, sambung Agus, kawasan Bukit Aido Sibolga di Kelurahan Pancuran Gerobak, dimana material longsor menerjang permukiman warga. “Dikawasan ini lima rumah warga rusak, namun tidak ada korban jiwa,” terangnya.
Lokasi longsor selanjutnya, kata Agus, berada di belakang Masjid Budi Sehati, Kelurahan Pancuran Gerobak, dimana longsor menerjang pemukiman padat penduduk dan merusak tiga rumah. “Tiga orang menjadi korban termasuk dua orang masih hilang dan satu luka-luka dirawat di rumah sakit,” bebernya.
Kemudian, sambung Agus, longsor juga terjadi di kawasan perbukitan di depan STPS Sibolga, Kelurahan Aek Parombunan dimana dua rumah rusak berat dan satu orang meninggal dunia. “Lokasi lainnya takni di belakang SMP Negeri 5 Sibolga Jalan Sudirman, Gang Perjuangan, Kelurahan Aek Parombunan. “Titik ini mengalami kerusakan paling parah dengan lima rumah rusak berat dan empat orang meninggal dunia. Diduga masih ada korban lain yang tertimbun,” urainya.
Lokasi longsor lainnya, masih kata Agus, yakni di Kampung Paten Kelurahan Huta Tonga Tonga. ” Di lokasi ini sebanyak dua rumah rusak berat dan dua orang mengalami luka-luka,” katanya.
Pada kesempatan itu, AKP Agus Adhitama mengimbau agar warga yang tinggal di dekat tebing dan lereng untuk segera mengungsi atau menjauhi lokasi rawan, mengingat kondisi tanah yang labil dan perkiraan hujan yang belum mereda. “Pemerintah setempat juga telah menyiapkan langkah penanganan darurat, termasuk posko sementara dan bantuan kebutuhan mendesak bagi warga terdampak,” tandasnya seraya menambahkan jumlah korban meninggal masih berdasarkan evakuasi yang dilakukan hari ini. (A1)