Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Berdarah! Demonstrasi Nepal Tewaskan 22 Orang

Editor: Zainal Efendi
10 September 2025 | 17:18 WIB
Rubrik: Dunia
demonstrasi nepal memaksa perdana menteri sharma oli mengundurkan diri. dipicu isu kkn dan kesenjangan sosial tewaskan 22 orang.

Demonstrasi besar di Nepal memaksa Perdana Menteri Sharma Oli mengundurkan diri. Dipicu isu KKN dan kesenjangan sosial tewaskan 22 orang. (AFP/PRABIN RANABHAT)

Demonstrasi besar di Nepal dipicu isu korupsi, nepotisme, dan kesenjangan sosial yang menewaskan 22 orang. Aksi demonstrasi Nepal dipimpin generasi muda atau Gen Z, menuntut keadilan atas korupsi dan ketimpangan. Kerusuhan berujung mundurnya PM Sharma Oli.

Kathmandu, Sinata.id – Nepal diguncang gelombang protes besar-besaran yang berakhir ricuh dan memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri dari jabatannya. Kerusuhan yang pecah di berbagai wilayah menelan sedikitnya 22 korban jiwa dan melukai lebih dari 100 orang, sebagian besar akibat bentrokan dengan aparat kepolisian.

Dalam surat resmi yang ditujukan kepada Presiden Ramchandra Paudel, Sharma Oli menyatakan pengunduran dirinya dilakukan demi membuka jalan bagi penyelesaian politik.

“Mengingat kondisi negara yang tidak kondusif, saya mundur efektif hari ini agar solusi dapat ditemukan secara konstitusional dan politis,” tulisnya, dikutip Sinata.id pada Rabu (10/9/2025).

Baca Juga: Pemicu Demo Nepal, Nepotisme dan Gaya Hidup Mewah Elit Politik di Tengah Ketimpangan Ekonomi

Pemicu Kerusuhan

Laporan Al Jazeera mengungkapkan, protes dipicu oleh meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap gaya hidup mewah keluarga elite politik di tengah kondisi ekonomi Nepal yang rapuh. Istilah “nepo kids”—yang merujuk pada anak-anak pejabat yang kerap memamerkan kemewahan—viral di media sosial beberapa pekan sebelum demonstrasi pecah.

Konten di TikTok dan Instagram menampilkan kerabat pejabat berpose dengan mobil mahal, jam tangan bermerek, hingga berlibur ke destinasi eksklusif. Hal ini menimbulkan amarah publik yang menilai elite politik hidup jauh dari realitas masyarakat miskin Nepal.

“Fenomena ‘anak-anak nepo’ mencerminkan frustrasi mendalam rakyat terhadap kesenjangan dan korupsi,” ujar Yog Raj Lamichhane, akademisi dari Universitas Pokhara.

Para demonstran kini menuntut pembentukan komisi independen untuk menyelidiki sumber kekayaan pejabat negara, menyusul dugaan penyalahgunaan dana publik untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: Video Menteri Keuangan Nepal Ditelanjangi hingga Diseret ke Sungai Viral

Ketimpangan Ekonomi

Nepal masih bergulat dengan kemiskinan. Pendapatan per kapita tahunannya sekitar US$1.400 (Rp23 juta), termasuk yang terendah di Asia Selatan. Data Bank Dunia menunjukkan pengangguran pemuda mencapai 32,6 persen pada 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan India (23,5 persen).

Situasi ini mendorong jutaan warga Nepal bekerja di luar negeri. Pada 2024, remitansi dari pekerja migran menyumbang lebih dari 33 persen PDB, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia.

Namun, distribusi kepemilikan tanah tetap timpang, 10 persen rumah tangga kaya menguasai lebih dari 40 persen lahan, sedangkan mayoritas rakyat miskin hampir tak memiliki tanah.

Korupsi, Inflasi, dan Tekanan Sosial Media

Menurut laporan News18, selain kesenjangan ekonomi, protes juga dipicu oleh “frustrasi digital” yang dipengaruhi diaspora Nepal di luar negeri. Aktivis serta influencer media sosial memperkuat narasi antikorupsi dan menyebarkannya ke dalam negeri, memicu mobilisasi besar-besaran.

Sumber intelijen menilai, pola eskalasi protes di Nepal mirip dengan Bangladesh, di mana aktivisme digital berkembang menjadi aksi massa di jalanan.

Pemblokiran Media Sosial Jadi Pemicu Demo Berdarah

Kerusuhan besar berawal ketika pemerintah memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook, YouTube, X, dan LinkedIn, dengan alasan belum memenuhi kewajiban pendaftaran.

Langkah itu dianggap melanggar hak dasar publik dan memicu gelombang demonstrasi sejak Kamis pekan lalu.

“Kebijakan ini bentuk pengendalian pemerintah yang berlebihan,” kritik Bholanath Dhungana, Presiden Digital Rights Nepal.

Hanya TikTok, Viber, dan beberapa platform kecil yang telah mendaftar secara resmi. Sementara itu, pemblokiran terhadap aplikasi populer memicu kemarahan jutaan pengguna.

Dari Bendera One Piece hingga Pembakaran Gedung

Protes awal berlangsung damai, namun segera berubah menjadi kerusuhan. Massa menyanyikan lagu kebangsaan, membawa bendera, termasuk bendera bertema One Piece, dan meneriakkan tuntutan penghapusan korupsi.

Kericuhan pecah ketika aparat menembakkan gas air mata, peluru karet, hingga peluru logam. Sirene ambulans terdengar di seluruh Kathmandu ketika korban berjatuhan. Laporan rumah sakit menyebut ratusan orang luka-luka, termasuk polisi.

Pada puncak aksi, gedung parlemen hingga rumah dinas pejabat tinggi dibakar massa. Video viral menunjukkan Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel dikejar hingga terjatuh di jalanan ibu kota.

Krisis politik kian dalam setelah Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak mundur pada Senin malam. Sehari kemudian, Perdana Menteri Oli menyusul langkah serupa.

PBB menyerukan investigasi transparan terhadap penggunaan kekerasan yang menewaskan warga sipil.

“Pemerintahan transisi mendesak untuk dibentuk dengan melibatkan tokoh yang dipercaya publik, khususnya generasi muda,” kata Ashish Pradhan, analis Crisis Group.

Wali Kota Kathmandu, Balendra Shah, bahkan menyebut perlawanan ini sebagai “gerakan Gen Z”. Ia menyerukan agar masyarakat menahan diri sembari mendorong perubahan politik yang lebih bersih.

Nepal menjadi republik federal pada 2008 setelah mengakhiri perang saudara dan menghapus monarki. Namun sejak saat itu, pergantian perdana menteri terjadi berulang kali, memunculkan persepsi bahwa pemerintah tidak mampu menjawab kebutuhan rakyat.

Kini, dengan lebih dari 40 persen populasi berada pada rentang usia produktif, gelombang protes Gen Z menjadi tantangan baru bagi stabilitas politik di negeri Himalaya berpenduduk 30 juta jiwa ini. (A46)

Tags: DemonstrasiGen ZKhadga Prasad Sharma OliNepalNepo KidsPerdana Menteri

Berita Terkait

paul biya. fb
Dunia

Dari 1982 Hingga Kini, Paul Biya Kedelapan Kalinya Jadi Presiden Kamerun

Editor: Tumpal Pandapotan
29 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Kamerun, Sinata.id - Kamerun dilanda kerusuhan dan bentrokan berdarah menyusul keputusan Dewan Konstitusi yang mengukuhkan kemenangan Presiden Paul Biya (92)...

Baca SelengkapnyaDetails
setelah menunggu lebih dari 14 tahun, timor leste akhirnya resmi bergabung dengan asean.
Dunia

Setelah 14 Tahun Menanti, Timor Leste Akhirnya Resmi Masuk ASEAN

Editor: Zainal Efendi
26 Oktober 2025 | 18:42 WIB

Sinata.id - Setelah menunggu lebih dari 14 tahun, impian Timor Leste akhirnya menjadi kenyataan. Negeri kecil di ujung timur Nusantara...

Baca SelengkapnyaDetails
rtm malaysia minta maaf usai komentatornya salah sebut nama presiden ri prabowo subianto sebagai joko widodo.
Dunia

Malaysia Salah Sebut Nama Presiden Prabowo jadi Jokowi di Siaran Langsung KTT ASEAN

Editor: Zainal Efendi
26 Oktober 2025 | 18:31 WIB

Sinata.id - Sebuah momen keliru yang tak luput dari perhatian publik internasional terjadi saat siaran langsung KTT Ke-47 ASEAN di...

Baca SelengkapnyaDetails
trump minta china melanjutkan pembelian kedelai asal amerika, dan memperketat pengawasan terhadap perdagangan fentanil.
Dunia

Trump Minta China Lanjutkan Pembelian Kedelai Asal Amerika

Editor: Zainal Efendi
25 Oktober 2025 | 18:13 WIB

Sinata.id - Dua kekuatan ekonomi terbesar di planet ini akhirnya kembali duduk satu meja. Amerika Serikat dan China membuka babak...

Baca SelengkapnyaDetails
ibu suri thailand. ist
Dunia

Ratu Sirikit Ibu Suri Thailand Tutup Usia 93 Tahun

Editor: Tumpal Pandapotan
25 Oktober 2025 | 12:05 WIB

Thailand, Sinata.id - Ratu Sirikit, Ibu Suri Kerajaan Thailand, wafat pada usia 93 tahun pada Jumat malam, 24 Oktober 2025....

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

Simalungun

Audit Inspektorat Simalungun Temukan Potensi Negara Merugi di BUMNag Landbouw

29 Oktober 2025 | 21:45 WIB
Simalungun

Bahasa, Seni dan Ornamen Simalungun Bakal Jadi Mata Pelajaran Resmi di Sekolah

29 Oktober 2025 | 21:37 WIB
Simalungun

920 P3K Terima SK Pengangkatan dari Bupati Simalungun

29 Oktober 2025 | 19:49 WIB
News

Polsek Delitua Gulung Komplotan Pencuri dan Penipu di Medan

29 Oktober 2025 | 19:20 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Ungkap 103 Kasus Narkoba, 140 Tersangka Diamankan

29 Oktober 2025 | 19:18 WIB
Pematangsiantar

Pemko Siantar Terbitkan Izin Bangunan Nol Rupiah untuk 1.333 Unit Rumah MBR

29 Oktober 2025 | 18:33 WIB
Pematangsiantar

Aldo, Siswa SD Sultan Agung Terjebak dalam Kebakaran Gemar Olahraga Taekwondo

29 Oktober 2025 | 15:47 WIB
Pematangsiantar

Bocah SD yang Terjebak dalam Kebakaran Ruko Berusaha Selamatkan Ponsel

29 Oktober 2025 | 15:17 WIB
Pematangsiantar

Bunda PAUD Siantar Bernyanyi dan Bermain Bersama Anak di SAB

29 Oktober 2025 | 15:08 WIB
Pematangsiantar

Siantar Butuh Mobil Damkar Bertangga Hidrolik dan Water Supply

29 Oktober 2025 | 13:41 WIB
News

Geng Begal Medan Ini Cair Rp3 Juta per Motor Rampasan demi “Pompa”

29 Oktober 2025 | 12:58 WIB
News

Ibarat Minum Obat, Komplotan Begal Dafa Aulia Tampubolon Beraksi Tiga Kali Sehari

29 Oktober 2025 | 12:26 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com