Sinata.id – Aceh Besar kembali berada dalam bayang-bayang ancaman kebakaran hutan, lahan, hingga pemukiman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan di tengah meningkatnya kasus kebakaran yang belakangan ini kian marak.
Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, menegaskan bahwa banyak kebakaran dipicu oleh ulah manusia yang abai terhadap risiko. Aktivitas sederhana seperti membakar sampah, membuka lahan baru dengan api, hingga mengusir hama menggunakan pembakaran, bisa berujung pada bencana besar.
“Dengan tingginya frekuensi kebakaran akhir-akhir ini, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Jangan ada lagi yang membakar sampah sembarangan atau membuka lahan dengan cara dibakar. Risikonya bukan main,” tegas Ridwan, yang akrab disapa RJ, Selasa (23/9/2025).
Kebakaran Bukan Sekadar Api, Tapi Rantai Masalah
BPBD mencatat berbagai insiden kebakaran terjadi di beragam titik, mulai dari lahan rumbia, rumpun bambu, kebun produktif, halaman rumah, kandang ternak, bahkan rumah warga.
Dampaknya, beber RJ, bukan hanya kerugian materi, melainkan juga hilangnya nyawa hewan peliharaan, kerusakan habitat alami, hingga kualitas udara yang tercemar asap.
“Sudah banyak kerugian yang kita tanggung. Bukan hanya materi, tetapi juga korban binatang peliharaan yang ikut terbakar. Polusi udara dan kerusakan lingkungan tidak bisa dianggap enteng,” ungkapnya.
Bukan Sekadar Seruan
BPBD Aceh Besar menegaskan, upaya pencegahan tidak bisa hanya dibebankan kepada satu instansi.
Pemerintah kabupaten, kecamatan, hingga gampong harus aktif mengedukasi masyarakat.
Keuchik, Babinsa, hingga Bhabinkamtibmas diminta turun langsung menyampaikan bahaya kebakaran dan konsekuensi hukum bagi pelaku pembakaran hutan maupun lahan.
Sebagai langkah cepat, BPBD juga membuka layanan darurat yang dapat dihubungi masyarakat saat terjadi peristiwa berbahaya.
“Segera laporkan jika ada kebakaran atau potensi bahaya ke Emergency Call 811 6713 113,” kata RJ.
Di ujung pesannya, RJ menekankan pentingnya kesadaran kolektif.
Menurutnya, angka kebakaran bisa ditekan bila semua pihak serius menjaga lingkungan.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita,” pungkasnya. (A46)