Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Senin, 8 Desember 2025- Memahami Allah secara benar—yang baik, berkenan, dan sempurna—dimulai dari kesediaan kita untuk tidak sama dengan dunia ini.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar memperbarui pola pikir dan tidak mengikuti cara hidup dunia yang dipenuhi keinginan mata, keinginan daging, kesombongan, serta segala bentuk penyimpangan moral.
Dalam surat-suratnya, Paulus menjelaskan ciri kedagingan: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, iri hati, amarah, mementingkan diri sendiri, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan perbuatan serupa lainnya.
Kehidupan seperti itu berlawanan dengan sifat Kerajaan Allah dan tidak mencerminkan karakter Kristus.
*Pembacaan Alkitab*
1 Yohanes 3:11–16 (TB)
Ayat-ayat ini menekankan bahwa inti berita Injil adalah kasih. Bukan kasih menurut standar dunia, tetapi kasih yang dicontohkan Kristus melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.
*Pertanyaan Perenungan*
1. Mengapa dunia membenci kita? (ay. 11–14)
Karena jalan kita berbeda dengan dunia. Kasih, kebenaran, dan hidup dalam terang berlawanan dengan perbuatan jahat. Seperti Kain membenci Habel, dunia pun menolak mereka yang hidup benar.
2. Apa definisi Kasih Kristus? (ay. 16)
Kasih yang rela berkorban. Yesus menyerahkan nyawa-Nya untuk manusia, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi tindakan nyata.
3. Mengapa kita wajib menyerahkan nyawa bagi saudara kita? (ay. 16)
Karena kita dipanggil meneladani Kristus. Kasih sejati menggerakkan kita untuk memberi, menolong, dan mendahulukan sesama lebih dari kepentingan diri sendiri.
4. Saat kapan kita berpindah dari maut kepada hidup? (ay. 14)
Ketika kita mengasihi sesama. Kasih menjadi bukti bahwa kita hidup dalam Kristus dan tidak lagi berada dalam maut.
5. Apakah Anda sudah hidup dalam kasih? (ay. 14)
Kasih bukan sekadar teori, melainkan tindakan nyata sehari-hari. Mari melihat diri—apakah kita mudah mengampuni? Menolong? Tidak membenci? Di situlah kasih bekerja.
Hidup yang tidak mengikuti arus dunia akan selalu diuji, tetapi kasih Kristus memampukan kita untuk tetap berjalan dalam terang.
Kasih bukan hanya kata, melainkan bukti bahwa kita telah berpindah dari maut kepada hidup. Biarlah setiap hari kita semakin menyerupai Kristus—mengasihi, mengampuni, memberi, dan hidup dalam kebenaran-Nya.
Tetap semangat bersaat teduh. Tuhan menyertai!
Ps. Dion Ponomban[A27].