Sinata.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, laju inflasi bulan lalu sebesar 0,21 persen (month-to-month/mtm). Angka ini berbanding terbalik dengan Agustus 2025 yang justru mengalami deflasi tipis 0,08 persen.
Jika ditarik lebih jauh, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 2,65 persen, sementara secara tahun kalender (year-to-date/ytd) inflasi sudah berada di level 1,82 persen.
Pendorong Utama Inflasi
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, menjelaskan kenaikan harga pangan menjadi faktor paling menonjol.
-
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat naik 0,38 persen dengan andil 0,11 persen terhadap inflasi nasional.
-
Dua komoditas utama yang mendorong lonjakan harga adalah cabai merah dan daging ayam ras, masing-masing memberi andil 0,13 persen.
Selain pangan, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga ikut mendongkrak inflasi dengan kenaikan 1,24 persen, menyumbang 0,08 persen.
Di sini, emas perhiasan menjadi salah satu pendorong signifikan, sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia.
Tak hanya itu, biaya kuliah dan akademi perguruan tinggi, serta rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) juga masuk daftar penyumbang inflasi September.
Komoditas Penahan Inflasi
Meski ada kenaikan, sejumlah komoditas justru memberikan efek deflasi. Bawang merah menekan inflasi dengan andil minus 0,12 persen, sedangkan tomat, bawang putih, cabai rawit, beras, hingga ketimun juga mencatatkan kontribusi deflasi meski relatif kecil.
BPS mencatat 24 provinsi mengalami inflasi, sementara 14 provinsi lainnya justru deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Riau sebesar 1,11 persen. Sebaliknya, deflasi terdalam terjadi di Papua Selatan dengan penurunan harga 1,06 persen.
Bila dilihat per kota/kabupaten, Deli Serdang mencatat inflasi yoy tertinggi sebesar 6,81 persen, sedangkan Kota Ternate nyaris nol dengan inflasi hanya 0,06 persen.
Meski masih dalam batas terkendali, tren ini memberi sinyal bahwa pemerintah perlu mewaspadai volatilitas harga pangan jelang akhir tahun, periode di mana konsumsi masyarakat biasanya meningkat. (A46)