Momen ini disebutnya sebagai refleksi spiritual dan historis dalam memperingati Hari Santri Nasional ke-10, yang digelar dari Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara, sebuah lokasi yang dipercaya menjadi salah satu pintu masuk awal dakwah Islam di Indonesia.
“Peringatan Hari Santri kesepuluh ini kita mulai dari Titik Nol. Tempat ini sarat sejarah, tempat dimulainya sistem sosial dan keagamaan di Nusantara,” ucap Cak Imin.
Sekitar 2.000 santri dan guru dari berbagai daerah di Kabupaten Tapanuli Tengah hadir dalam peringatan akbar tersebut. Mereka tampak antusias menyambut kehadiran tokoh nasional yang dikenal vokal memperjuangkan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat itu.
Acara berjalan meriah namun sarat makna, dengan rangkaian doa bersama, penampilan santri, hingga pesan kebangsaan dari Cak Imin yang menekankan pentingnya evolusi santri menjadi motor kemajuan bangsa.
“Santri hari ini harus berevolusi. Tidak hanya menjadi penjaga nilai agama, tapi juga menjadi pelopor perubahan yang membawa Indonesia lebih maju dan berkeadilan,” tegasnya. [sinata/sn8]