Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Cara Kerja Rekening Bersama, Sejarah dan Risikonya

Editor: Zainal Efendi
29 September 2025 | 20:17 WIB
Rubrik: Keuangan
rekening bersama atau rekber pernah jadi tren di dunia transaksi digital. simak cara kerja, manfaat, hingga risiko penipuan yang mengintai.

Rekening bersama atau rekber pernah jadi tren di dunia transaksi digital. Simak cara kerja, manfaat, hingga risiko penipuan yang mengintai. (Ilustrasi)

Sinata.id – Di tengah maraknya transaksi digital, istilah rekening bersama atau yang lebih populer disebut rekber semakin akrab di telinga masyarakat Indonesia. Bagi para penggiat belanja online, gamer, hingga pebisnis daring, rekber menjadi semacam jembatan pengaman agar transaksi berjalan mulus tanpa harus dibayangi rasa curiga.

Namun, di balik popularitasnya, muncul pula cerita-cerita viral yang mengundang perhatian publik, antara kepuasan pengguna hingga kasus dugaan penipuan yang melibatkan pihak tak bertanggung jawab.

Awal Mula Kemunculan Rekening Bersama

Konsep rekening bersama sejatinya sederhana. Seseorang bertindak sebagai pihak ketiga yang dipercaya untuk menampung uang pembeli.

Setelah barang atau jasa diterima sesuai kesepakatan, dana baru akan diteruskan kepada penjual.

Sistem ini muncul sebagai jawaban atas keresahan masyarakat terhadap tingginya risiko penipuan dalam jual beli online.

Awalnya, rekber lebih populer di kalangan komunitas forum daring, seperti forum jual beli, grup media sosial, hingga platform gim.

Dari sana, konsep ini berkembang luas hingga merambah transaksi lintas kota, bahkan lintas negara.

Cara Kerja Rekening Bersama

Secara garis besar, mekanismenya mirip dengan layanan escrow di luar negeri. Tahapannya biasanya seperti ini:

  1. Pembeli dan penjual sepakat menggunakan rekber.

  2. Pembeli mentransfer dana ke rekening pihak ketiga.

  3. Penjual mengirimkan barang/jasa kepada pembeli.

  4. Pembeli melakukan konfirmasi penerimaan.

  5. Rekber menyalurkan dana ke penjual.

Dengan pola ini, kepercayaan menjadi faktor utama.

Rekber yang terpercaya biasanya memiliki rekam jejak jelas, testimoni positif, hingga identitas pengelola yang transparan.

Alasan Rekber Jadi Viral

Mengapa rekber bisa menjadi pembicaraan viral di dunia maya? Ada beberapa alasan:

  • Kasus sukses. Banyak pengguna yang merasa aman bertransaksi dengan rekber, lalu membagikan pengalamannya di media sosial.

  • Drama penipuan. Tak sedikit pula kasus rekber abal-abal yang justru membawa lari uang pengguna. Cerita-cerita seperti ini cepat menyebar dan memantik rasa penasaran publik.

  • Tokoh populer. Sejumlah selebritas media sosial hingga influencer gaming pernah mengelola rekber, sehingga meningkatkan popularitas layanan ini.

Fenomena ini membuat rekber bukan sekadar mekanisme transaksi, melainkan juga bahan obrolan di jagat digital.

Risiko yang Mengintai

Meski tampak aman, rekber bukan tanpa risiko.

Dalam sejumlah kasus, pihak ketiga justru menjadi aktor utama penipuan.

Uang pembeli yang seharusnya disalurkan ke penjual hilang begitu saja.

Selain itu, banyak rekber dikelola secara pribadi tanpa regulasi ketat.

Hal ini membuka celah bagi oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan celah kepercayaan.

Otoritas keuangan pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan memilih layanan yang terbukti kredibel.

Rekber vs Platform Resmi

Perkembangan e-commerce di Indonesia membuat banyak platform besar akhirnya menghadirkan sistem serupa rekber, meski dengan nama berbeda.

Lazada, Tokopedia, Shopee, hingga Bukalapak, semuanya menggunakan konsep escrow. Bedanya, sistem ini diawasi dan memiliki regulasi jelas.

Jika rekber tradisional bergantung pada kepercayaan personal, maka platform besar menyediakan jaminan perlindungan konsumen yang lebih terukur.

Namun, di luar ekosistem marketplace resmi, rekber pribadi tetap jadi pilihan populer, terutama untuk transaksi barang langka, akun gim, hingga produk kolektor.

Cerita-Cerita Viral Rekber

Tak sedikit kisah viral soal rekber yang menjadi sorotan publik:

  • Kisah sukses. Seorang kolektor barang antik menceritakan bagaimana rekber menyelamatkannya dari potensi kerugian puluhan juta rupiah. Barang yang ia beli ternyata sesuai deskripsi setelah dana ditahan sementara oleh rekber.

  • Kisah kelam. Di sisi lain, seorang pengguna Twitter sempat heboh karena uang puluhan juta rupiahnya lenyap dibawa kabur oleh pengelola rekber. Kasus ini bahkan sempat menjadi trending topic dengan tagar #rekbertipu.

Cerita-cerita semacam ini memperkuat citra rekber sebagai “senjata bermata dua”, bisa jadi solusi, tapi juga bisa berubah jadi malapetaka.

Pengawasan dan Regulasi

Hingga kini, layanan rekber pribadi masih bergerak di area abu-abu hukum.

Tidak ada regulasi khusus yang mengatur mekanisme ini secara detail.

Beberapa pihak menilai perlu adanya kebijakan jelas agar masyarakat tidak mudah tertipu.

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kerap mengingatkan pentingnya literasi digital dalam bertransaksi.

Edukasi publik dianggap lebih efektif ketimbang menutup layanan rekber, mengingat kebutuhan masyarakat akan metode ini masih tinggi.

Tips Aman Menggunakan Rekening Bersama

Agar tidak terjebak dalam praktik rekber abal-abal, berikut sejumlah langkah aman:

  1. Pilih rekber terpercaya. Pastikan punya rekam jejak dan ulasan positif.

  2. Gunakan jalur komunikasi resmi. Hindari transaksi yang hanya mengandalkan chat pribadi tanpa bukti tertulis.

  3. Jangan tergiur tarif murah. Biaya administrasi yang terlalu rendah bisa jadi indikasi modus penipuan.

  4. Selalu minta bukti transfer. Simpan dokumentasi agar bisa dijadikan bukti bila terjadi sengketa.

  5. Gunakan platform besar bila memungkinkan. Marketplace besar memiliki perlindungan konsumen yang lebih jelas.

Masa Depan Rekening Bersama

Ke depan, rekber diprediksi masih akan bertahan, terutama di luar ekosistem marketplace.

Permintaan akan transaksi aman dalam komunitas khusus, seperti gamer atau kolektor, membuat rekber tetap relevan.

Namun, tren digitalisasi perbankan dan hadirnya dompet digital bisa saja menekan popularitas rekber pribadi.

Apalagi, pemerintah mulai serius mengatur sistem pembayaran digital agar lebih terkontrol.

Rekening bersama kini telah menjelma menjadi fenomena sosial, bukan sekadar metode transaksi.

Di satu sisi, rekber memberi rasa aman dan kepercayaan bagi jutaan pengguna internet. Di sisi lain, kisah penipuan yang ikut mewarnai membuat publik semakin waspada.

Layaknya pisau bermata dua, rekber bisa jadi solusi praktis sekaligus jebakan berbahaya. Semua bergantung pada bijaknya masyarakat memilih, serta kesiapan regulasi untuk menutup celah kejahatan digital. (A46)

Tags: KeuanganOtoritas Jasa Keuangan (OJK)Rekening Bersama (Rekber)

Berita Terkait

banyak orang terjebak utang pinjol karena bunga tinggi. ketahui cara cerdik agar bisa melunasi utang pinjol dan terhindar dari teror penagihan.
Keuangan

Cara Cerdik Mengatasi Utang Pinjol, Jangan Tunggu Sampai Terlilit!

Editor: Zainal Efendi
29 September 2025 | 20:07 WIB

Sinata.id – Belakangan ini, cerita tentang jeratan pinjaman online (pinjol) kembali menjadi sorotan publik. Dari tayangan berita di layar kaca...

Baca SelengkapnyaDetails
menteri keuangan purbaya yudhi sadewa menegaskan cukai rokok 2026 tidak naik. pemerintah alihkan fokus ke pemberantasan rokok ilegal demi jaga penerimaan negara dan industri kecil.
Keuangan

Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Purbaya Fokus Basmi Rokok Ilegal

Editor: Zainal Efendi
26 September 2025 | 21:22 WIB

Jakarta, Sinata.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tarif cukai hasil tembakau tidak akan naik pada tahun 2026. Kepastian...

Baca SelengkapnyaDetails
nilai tukar rupiah sempat tertekan hingga rp16.790 per dolar as pada jumat (26/9/2025), berhasil bangkit di akhir perdagangan.
Keuangan

Rupiah Sempat Tertekan, Akhirnya Balik Menguat Tipis di Akhir Pekan

Editor: Zainal Efendi
26 September 2025 | 21:12 WIB

Jakarta, Sinata.id - Nilai tukar rupiah menghadapi drama naik-turun pada perdagangan Jumat (26/9/2025). Dibuka melemah di level Rp16.750 per dolar...

Baca SelengkapnyaDetails
ngepet halal adalah strategi cerdas menghasilkan uang di era digital tanpa melanggar etika. temukan cara terbarunya di sini.
Keuangan

Ngepet Halal Sedang Trending, Begini Cara Menghasilkan Uang Online Tanpa Harus Menabrak Etika

Editor: Zainal Efendi
23 September 2025 | 07:00 WIB

Sinata.id - Perubahan besar dalam lanskap digital telah menggeser cara orang memperoleh penghasilan. Bekerja online kini bukan sekadar opsi cadangan,...

Baca SelengkapnyaDetails
menteri keuangan, purbaya yudhi sadewa. (ist)
Keuangan

Kasus Keracunan Siswa, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Dialihkan ke Bantuan Beras 10 Kg

Editor: Redaksi Sinata.id
22 September 2025 | 16:32 WIB

Jakarta, Sinata.id – Pemerintah mengambil langkah baru terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menuai sorotan publik. Menyusul...

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

Religi

Berdirilah Teguh (Bagian II)

1 Oktober 2025 | 05:06 WIB
Religi

Jemaat Mula-Mula Teladan Hidup Bersatu, Gereja Kini Dipanggil Kembali pada Esensi Pelayanan

1 Oktober 2025 | 05:04 WIB
Religi

Setia dalam Hal Mamon, Setia dalam Kerajaan Allah

1 Oktober 2025 | 05:02 WIB
Regional

Kinerja UKPBJ Disorot Kejaksaan, Inspektorat Enggan Buka Suara

1 Oktober 2025 | 05:00 WIB
Pematangsiantar

Toko Sinar Harapan Jaya Jalan Gereja Diharuskan Kembalikan Fungsi Fasum

30 September 2025 | 23:03 WIB
Simalungun

Pelantikan P3K, Pemkab Simalungun Tunggu Jadwal dari Kemenpan-RB

30 September 2025 | 21:36 WIB
Pematangsiantar

“Anak Siantar” Meninggal di Maluku Pasca Ditelantarkan Majikan Ketika Sakit

30 September 2025 | 21:28 WIB
Gadget

Spesifikasi iQOO 15 Bocor! Disenjatai Kamera Triple 50MP dan Baterai Jumbo 7.000mAh

30 September 2025 | 20:33 WIB
Teknologi

OriginOS 6 Bikin Vivo Makin Cerdas! Resmi Meluncur 15 Oktober 2025

30 September 2025 | 20:25 WIB
Gadget

Nubia Z80 Ultra Siap Menggebrak, Kamera Tersembunyi dan Layar Super Mulus

30 September 2025 | 20:16 WIB
Gadget

Lebih Ganas dari ProRes iPhone? Galaxy S26 Kabarnya Punya Codec Video Mutakhir APV

30 September 2025 | 20:06 WIB
Gadget

Guncang Pasar! Xiaomi Pad 8 Pro Hadir dengan Kamera 50MP & Snapdragon 8 Elite

30 September 2025 | 19:57 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

Sinata.id