Sinata.id – Ketika dunia keuangan modern ramai membicarakan potensi bahaya stablecoin, Faryar Shirzad, Chief Policy Officer Coinbase, muncul ke publik dengan sikap tegas. Dalam pernyataan yang dilansir Rabu (17/9/2025), Shirzad menepis anggapan bahwa aset ini adalah ancaman bagi stabilitas sistem keuangan global. Ia menyebut tudingan perbankan hanyalah narasi lama untuk mempertahankan keuntungan miliaran dolar.
Shirzad menyebut klaim bahwa stablecoin akan memicu arus keluar besar-besaran dari simpanan bank hanyalah mitos. “Analisis terbaru menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara adopsi stablecoin dan arus keluar simpanan di bank komunitas, dan tidak ada alasan percaya bank besar akan bernasib lebih buruk,” ujarnya.
Menurutnya, bank-bank besar masih menyimpan triliunan dolar di Federal Reserve. Jika simpanan benar-benar terancam, kata Shirzad, langkah logis mereka bukan menyalahkan stablecoin, melainkan menawarkan suku bunga lebih tinggi agar nasabah tetap bertahan.
Ancaman Sebenarnya
Shirzad mengungkapkan bahwa alasan perlawanan bank sesungguhnya bukan soal stabilitas finansial, tetapi soal bisnis pembayaran. Stable coin, jelasnya, menawarkan cara lebih cepat dan murah untuk memindahkan uang, sesuatu yang langsung menggerus pendapatan tahunan bank dari biaya transaksi kartu dan transfer.
Ia membandingkan fenomena ini dengan masa ketika perbankan menentang hadirnya ATM dan layanan perbankan daring. Kala itu, industri keuangan juga mengibarkan bendera risiko sistemik. “Padahal, yang mereka lakukan hanyalah melindungi margin keuntungan mereka sendiri,” kata Shirzad.
Stablecoin Bukan Tabungan Jangka Panjang
Beberapa laporan sempat memperkirakan arus keluar simpanan bank bisa mencapai triliunan dolar karena stable coin. Shirzad menepis proyeksi itu. Menurutnya, stablecoin digunakan lebih banyak untuk pembayaran lintas batas ketimbang sebagai produk tabungan.
“Seorang pembeli stable coin untuk membayar pemasok luar negeri hanya memilih metode transaksi yang lebih efisien daripada melalui bank, bukan menarik dana dari rekening tabungan,” ujarnya, menegaskan bahwa stable coin lebih mirip jembatan pembayaran ketimbang pesaing deposito.
Alih-alih menolak, Shirzad mendesak sektor perbankan untuk merangkul teknologi stablecoin. Ia percaya inovasi ini bisa mempercepat penyelesaian transaksi, memangkas biaya perbankan koresponden, dan menyediakan layanan pembayaran 24 jam penuh. (A46)