Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat teduh Abba Home Family.
Senin 18 Agustus 2025.-Dasar sebuah keluarga yang sehat dan kuat bukanlah harta, kedudukan, ataupun pendidikan semata, melainkan ketika keluarga itu menemukan tujuan dan rancangan Allah di dalam dirinya.
Sebab itu, kita perlu bertanya kepada diri sendiri:
- Untuk apakah keluarga diciptakan
- Sudahkah keluarga kita segambar dengan Allah?
- Sudahkah keluarga kita setujuan dengan Allah?
- Kebahagiaan, kepuasan, dan ketenangan hanya akan terjadi jika keluarga kita ada di dalam rancangan Sang Pencipta.
Pembacaan Firman Tuhan
Mazmur 127:1–5 (TB) > “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka daripada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.”
Pertanyaan Perenungan
1. Apa yang menyebabkan sebuah keadaan menjadi sia-sia?
Segala sesuatu menjadi sia-sia jika dikerjakan tanpa Tuhan. Pembangunan rumah, usaha, dan kerja keras yang tidak melibatkan Allah hanyalah keletihan belaka.
2. Apa definisi sia-sia?
Sia-sia berarti tidak ada hasil, tidak bermakna, dan tidak membawa tujuan sejati. Pekerjaan tanpa Allah hanya menghasilkan kelelahan jasmani tanpa damai sejahtera.
3. Bagaimana kondisi hidup dan keluargamu?
Renungkan: Apakah keluargamu dibangun atas dasar Firman Tuhan? Atau masih mengandalkan kekuatan sendiri?
4. Bagaimana agar keluarga kita tidak mengalami kesia-siaan?
Dengan menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan keluarga. Melibatkan Dia dalam setiap rencana, menyerahkan jerih lelah kepada-Nya, dan percaya bahwa Dialah yang memberi berkat serta ketenangan.
5. Apa kesimpulan saat teduh pagi ini?
Hidup yang dikerjakan tanpa Tuhan adalah kesia-siaan. Tetapi hidup yang dibangun atas dasar Tuhan akan menghasilkan ketenangan, kebahagiaan, dan berkat yang berlimpah, termasuk dalam keberadaan anak-anak sebagai pusaka Tuhan.
Marilah kita membangun keluarga kita di atas dasar yang benar, yaitu Kristus. Jangan biarkan keluarga kita berjalan dengan kekuatan sendiri, tetapi biarlah rancangan Allah yang memimpin. Karena hanya dengan begitu, hidup kita akan memiliki tujuan yang mulia, penuh damai, dan berbuah bagi generasi berikutnya.
Tetap semangat, tetap setia bersaat teduh!(A27).