Suasana kian cair saat pantun disampaikan dari podium, memberi sentuhan khas lokal di tengah forum serius.
Tepuk tangan dan senyum peserta menutup sesi arahan.
Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda dan jajaran pimpinan Polrestabes Medan, di antaranya Wakapolrestabes AKBP Rudy Silaen, Kabag Ops Kompol Pardamean Hutahaean, serta perwakilan TNI, DPRD, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri Medan.
Sejumlah pimpinan media arus utama di Sumatera Utara juga tampak hadir, mempertegas dukungan dunia pers terhadap agenda literasi ini.
Memasuki sesi utama, dewan juri yang terdiri dari T. Agus Khodir, Tonggo Simangunsong, dan Jufri Nalkhodir memaparkan ketentuan teknis serta kriteria penilaian.
Baca Juga: Polrestabes Medan Bongkar Peredaran Ekstasi di Tempat Hiburan Malam
Para peserta kemudian mulai menyusun feature essay dengan pengawasan langsung panitia.
Proses penulisan berlangsung tertib dan kondusif, diselingi waktu rehat, serta dipantau langsung pimpinan Polrestabes Medan bersama tim juri.
Setelah seluruh karya terkumpul, dewan juri melakukan penilaian secara cermat hingga akhirnya menetapkan para pemenang.
Diana F. Norris dari Disrupsi.ID keluar sebagai juara pertama dengan nilai tertinggi.
Posisi kedua diraih Tommy Leonardo Simatupang dari Tribun Medan. Sementara kategori Harapan diraih Irwan Saputra dari Metro 24 dan Array A. Argus dari Tribun Medan.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan paket sembako kepada seluruh peserta sebagai bentuk apresiasi.
Sepanjang acara, situasi berlangsung aman, tertib, dan kondusif.
Melalui lomba ini, Polrestabes Medan menegaskan komitmennya mendorong peningkatan literasi publik sekaligus memperkuat sinergi antara kepolisian, media, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga Kamtibmas.
Kegiatan ini pun direkomendasikan untuk menjadi agenda rutin tahunan, dengan cakupan kolaborasi yang lebih luas melibatkan perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan. [dfb]