Jakarta, Sinata.id – Tiga perwira tinggi TNI mendatangi Markas Polda Metro Jaya untuk melakukan konsultasi terkait dugaan tindak pidana yang disebut melibatkan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi.
Ketiga jenderal tersebut yakni Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto, serta Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Freddy Ardianzah.
“Kami menemukan sejumlah indikasi dalam patroli siber yang mengarah pada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Saudara Ferry Irwandi,” ujar Brigjen Juinta di hadapan wartawan, Senin (8/9/2025).
Meski demikian, Juinta belum membeberkan detail mengenai dugaan pelanggaran hukum tersebut. Ia hanya menegaskan, TNI akan menempuh jalur hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sebagai warga negara yang taat hukum, kami akan menindaklanjuti dugaan ini dengan langkah hukum yang semestinya,” tegasnya.
Baca Juga: Ferry Irwandi Tuding Akun Heraloebss Dalang Kerusuhan, Kini Diancam Somasi
Dansatsiber menambahkan, pihaknya sempat berusaha menjalin komunikasi dengan Ferry, namun tidak berhasil. “Kami coba hubungi langsung, tetapi nomor teleponnya tidak aktif. Staf kami juga sudah berupaya, namun tetap tidak tersambung,” ungkap Juinta.
Ia menilai hal itu penting karena isu yang disampaikan Ferry berkaitan dengan persoalan algoritma dan ranah siber yang juga menjadi kewenangan Satsiber TNI.
Pernyataan tersebut kemudian dibantah Ferry lewat konten terbarunya di kanal Youtube dan Instagram pribadinya.
“Nggak, nggak pernah ada. Nomor saya belum pernah ganti kok, masih sama,” kata Ferry, mengutip Kompas.com.
Ferry Irwandi melalui akun @irwandiferry membantah pernyataan-pernyataan TNI. Dalam unggahan video, ia menegaskan tidak mengetahui tuduhan apa yang diarahkan kepadanya.
“Saya masih di Jakarta, saya tidak akan pergi ke Singapura, China dan lain sebagainya. Soal tidak bisa dihubungi, saya juga tidak mengerti, semua wartawan bisa sangat mudah menghubungi saya walaupun enggak pernah minta nomor saya dan nomor saya juga udah tersebar dimana-mana dan saya harus konfirmasi pesan atau apa pun gak pernah sampai ke saya,” ucap Ferry.
Ferry juga menolak klaim yang menyebut dirinya sulit dihubungi. Menurutnya, nomor telepon yang ia gunakan tidak pernah berubah dan selalu terbuka.
“Saya siap menghadapi semuanya, tenang saja, saya tidak pernah dididik jadi pengecut atau penakut,” tulis Ferry dalam unggahannya.
Lebih jauh, Ferry kembali menegaskan kesiapannya menghadapi segala konsekuensi hukum. Ia bahkan menyampaikan pesan terakhir melalui unggahan media sosialnya.
“Saya sampaikan satu hal, ide tidak bisa dibunuh atau dipenjara,” tegasnya.
Meski demikian, hingga kini TNI belum memberikan keterangan rinci mengenai bentuk dugaan tindak pidana yang dimaksud. (A46)