Tapteng, Sinata.id– Banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada, (25/11/2025) mengakibatkan ribuan gelondongan kayu menumpuk di aliran beberapa sungai di daerah tersebut bahkan hingga ke pemukiman warga.
Seperti salah satu titik lokasi banjir bandang yang terjadi di Hutanabolon, Sigotom, Kampung Rambutan, Kecamatan Tukka, ribuan tumpukan gelondongan kayu yang diduga sisa dari pembalakan liar akhirnya menutupi aliran sungai Aek Godang Tukka, sehingga air yang mengalir dari hulu sungai tidak lagi melalui aliran sungai dan berpindah ke jalan umum yang kerap dilalui warga di daerah itu.
Kondisi itu, menurut warga akhirnya menjadi pemicu pemukiman warga yang kini porak poranda masi terus digenangi air.
“Ginilah kondisinya, kayu sudah menutupi semua aliran sungai, makanya air sungai ini jadi lari ke jalan dan pemukiman warga jadinya,” ujar Arman salah seorang warga Tukka, Senin (8/12/2025).
Menurutnya, kondisi ribuan kayu yang menutupi aliran sungai Aek Godang Tukka itu akan terus memperparah daerah itu terlebih disaat hujan turun.
“Sepertinya akan sangat sulit kalau melihat kondisi ini, tidak gampang untuk membersihkan ribuan tumpukan kayu ini dari sungai ini. Semogalah Pemerintah punya solusi mengatasi ini agar kita tidak kawatir setiap hujan datang air membesar di jalan dan pemukiman kita ini, apalagi kita masi trauma, jadi setiap hujan kita selalu waswas,” kata Arman.
Dedek, salah seorang warga yang hingga saat ini tetap menempati kediamannya meski banjir bandang telah melanda wilayah Kecamatan Tukka, mengaku bahwa sempat membuat mereka ketakutan disaat hujan turun tepatnya pada, Minggu (7/12/2025) kemarin.
“Enggak berapa lama hujan turun kemarin, air di jalan ini sudah mulai dalam. Kemarin itu posisinya lagi di luar rumah, melihat air semakin tinggi di jalan aku langsung lari ke rumah, takutnya tidak bisa pulang lagi kalau air semakin tinggi, apalagi anak-anak ku tinggal di rumah,” ucap Dedek.
Kendati begitu, Dedek mengaku bahwa kondisi semakin tingginya genangan air di daerah itu saat hujan turun, setelah beberapa jam berlalu air kembali normal.
“Syukurlah selang beberapa jam setelah hujan turun, air kembali surut (Normal) sekitar selutut tingginya di jalan. Kalau sempat sampai larut malam gak surut tadi malam, enggak tau lagilah kita, sudah sempat kita takut terjadi banjir susulan,” pungkasnya. (A1)






