Aceh Timur, Sinata.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Timur menyelenggarakan Mini Lokakarya Promosi dan Sosialisasi Kelompok Kegiatan Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga di Aula Kantor Camat Mazat, Kamis (11/9).
Kegiatan resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Mazat, Marzuki, S.E., yang didampingi perwakilan Danramil, Kapolsek Mazat, Kepala Puskesmas Mazat Saipul, tokoh masyarakat, forum geuchik, serta bidan desa.
Dalam sambutannya, Plt. Camat Marzuki menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental generasi muda. Ia mengungkapkan, hampir 90 persen remaja di Kecamatan Mazat pernah mencoba merokok, meski tidak semuanya menjadi perokok aktif. “Situasi ini menjadi perhatian serius karena menjaga kesehatan remaja lebih menantang dibandingkan balita. Bahkan, sejumlah kasus penyakit serius seperti kanker serviks dan kanker payudara telah muncul pada usia muda,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan DP3AKB Aceh Timur memaparkan data terbaru terkait kesehatan anak. Berdasarkan pantauan terakhir, prevalensi stunting di Mazat tercatat rendah, yakni 4,39 persen. “Alhamdulillah, pantauan bulan Agustus menunjukkan tidak ada kasus stunting baru. Meski demikian, upaya intervensi tetap diperlukan agar angka ini tidak meningkat,” tegasnya.
Kepala Bidang DP3AKB, Bustami, menekankan pentingnya menjaga lingkungan sosial sebagai bagian dari pencegahan masalah kesehatan dan sosial. Ia menyinggung instruksi terbaru dari Kementerian Dalam Negeri untuk mengaktifkan kembali kegiatan pos kamling di desa, sebagai langkah menjaga keamanan dan membentengi remaja dari pengaruh negatif.
“Keamanan tidak hanya soal kondisi kampung kita saat ini. Masih ada daerah lain yang menghadapi masalah. Instruksi ini mengingatkan kita untuk saling menjaga lingkungan dan melindungi generasi muda dari hal-hal yang merugikan,” ujar Bustami.
Selain isu kesehatan remaja dan pencegahan stunting, lokakarya ini juga membahas program peningkatan kapasitas keluarga dan dukungan anggaran bervariasi, mulai dari Rp40 juta hingga Rp80 juta, untuk kegiatan kesehatan. Dukungan tersebut mencakup penguatan kapasitas masyarakat, pengadaan fasilitas kesehatan, maupun kegiatan fisik.
Acara berlangsung interaktif dan antusias, dengan forum diskusi yang melibatkan peserta, bidan desa, serta perangkat gampong. Pertukaran informasi dan pengalaman ini bertujuan membangun keluarga yang sejahtera, tangguh, dan sehat di Kecamatan Mazat. (SN7)