Kyiv, Sinata.id – Ukraina mengklaim telah melumpuhkan sebuah kapal selam serang Rusia di Pelabuhan Novorossiysk, Laut Hitam, menggunakan drone bawah air.
Serangan yang diyakini sebagai yang pertama dalam sejarah ini menjadi pukulan signifikan bagi Angkatan Laut Rusia.
Drone bawah laut bernama “Sub Sea Baby” yang dioperasikan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dikabarkan berhasil menghantam kapal selam diesel-elektrik kelas Kilo tersebut.
Rekaman video yang dirilis SBU menunjukkan ledakan besar di permukaan air di dekat dermaga, lokasi yang dikonfirmasi Reuters sesuai dengan tata letak Pelabuhan Novorossiysk.
Kapal selam yang diserang merupakan bagian dari armada yang dipindahkan Rusia dari pangkalan di Krimea yang didudukinya ke lokasi yang dinilai lebih aman di Rusia selatan.
Kapal jenis ini mampu membawa setidaknya empat rudal jelajah Kalibr, senjata yang kerap digunakan Rusia untuk menyerang infrastruktur kritis Ukraina.
“Operasi untuk menghantam kapal selam—target yang paling sulit—menandai titik balik lain dalam pertempuran laut,” kata Juru Bicara Angkatan Laut Ukraina, Dmytro Pletenchuk, kepada Reuters.
Dirinya menambahkan bahwa perbaikan kapal selam yang rusak di darat akan membuatnya kembali rentan menjadi sasaran.
Pihak berwenang Rusia belum memberikan komentar resmi terkait klaim serangan ini.
Serangan terjadi di tengah perundingan damai yang dimediasi AS, di mana Ukraina berusaha menunjukkan kemampuan ofensifnya.
Ukraina, yang armada lautnya nyaris tidak tersisa, secara intensif mengandalkan drone dan rudal untuk menekan Armada Laut Hitam Rusia yang lebih besar, termasuk mengusirnya dari pangkalan utama di Sevastopol, Krimea. (*)






