Pematangsiantar, Sinata.id – Prinsip hidup melayani, bukan untuk dilayani menjadi filosofi yang dipegang teguh oleh Pendeta Ro Sininta Hutabarat, seorang pendeta Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) yang kaya akan pengalaman dan memiliki visi strategis untuk kemajuan gereja.
Pria yang akrab disapa Pdt Ro Sininta ini saat ini mengemban tugas sebagai Pendeta GKPI Jemaat Khusus (JK) Siantar Kota, sejak 1 Juni 2021.
Perjalanan hidupnya berawal dari keluarga sederhana di Tarutung, Tapanuli Utara. Anak dari seorang ayah wiraswasta (supir) dan ibu guru sekolah dasar itu, menempuh seluruh pendidikan dasar di Tarutung sebelum akhirnya menjawab panggilan Tuhan untuk masuk ke Seminari.
Pdt Ro bercerita dulunya ia tertarik bidang sosial politik, tetapi agaknya takdir berkata lain. Ia merasa terpanggil dan memutuskan menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Theologia HKBP (STT HKBP) Pematangsiantar.
Belum berhenti di sana, ia juga menyelesaikan program S1 (1989-1994), S2 (2003-2005), dan akhirnya meraih gelar Doktor (S3) dari STT Renatus Pematangsiantar sebagai wisudawan terbaik.
Suami dari Saida boru Pane dan dikaruniai dua orang putra ini, memiliki rekam jejak cukup panjang dan beragam untuk riwayat pelayanan di tubuh GKPI, menunjukkan kapabilitasnya yang mumpuni.
Kariernya dimulai dari posisi lapangan sebagai Vicar, Pendeta Resort, dan Pendeta Jemaat di berbagai wilayah, seperti Sagala, Tebing Tinggi, Tanah Jawa, Pangkalan Susu, dan Medan.
Kemudian, ia dipercaya memegang posisi-posisi strategis di level sinode (pusat), antara lain sebagai Sekretaris Jenderal GKPI (2015-2020) dan Kepala Biro II/Umum Organisasi GKPI Kantor Sinode (2010-2015).
Saat ini, pada periode 2020-2025, ia juga bertugas sebagai anggota Majelis Sinode GKPI di Komisi I (Kerohanian).
Pengalaman lapangan ini membentuknya menjadi pemimpin yang memahami akar rumput.
Tercatat sebagai penasihat GAMKI Pematangsiantar, Pdt Ro dalam memimpin menekankan pentingnya kolaborasi.
“Saya tidak dapat berjalan sendiri, tapi secara bersama-sama pasti mampu melayani gereja Tuhan yang kuat dan penuh berkat,” ujarnya kepada Sinata, Sabtu (4/10/2025)
Dia berpendapat, setidaknya ada empat pondasi pelayanan yang bisa menjadi pilar bagi masa depan GKPI. Di antaranya ruang inovasi dan pengujian, pengaruh dan integritas sosial-spiritual, kemandirian dan tata kelola keuangan gereja serta kapabilitas dan kompetensi teologis-organisatoris.
Visi strategisnya yang terkenal adalah “Menjangkau yang belum terjangkau,” sebuah misi yang ia usung untuk lima tahun ke depan.
Untuk itu lah, menjelang penyelenggaraan Sinode Am Periode (SAP) ke-24 GKPI pada 14-19 Oktober 2025 mendatang, Pdt Ro Sininta mengajak seluruh jemaat untuk mendukung perhelatan penting ini dengan doa.
“Harapan saya rangkaian acara dapat berjalan dengan lancar, khidmat, dan sukses,” harapnya. (SN14)