Sinata.id – Fenomena viral bertajuk “uang Rp10 ribu di tangan istri yang tepat” kini ramai mewarnai lini masa media sosial. Berawal dari tren ringan di TikTok, video-video yang menampilkan kemampuan istri mengatur uang sepuluh ribu rupiah untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga ini, justru menimbulkan perdebatan panjang di dunia maya.
Di permukaan, konten tersebut terlihat menghibur, penuh ide kreatif dan tantangan ringan. Namun di balik tawa para penonton, tersimpan kritik sosial yang tajam, apakah benar uang Rp10 ribu cukup untuk menghidupi keluarga di tengah harga bahan pokok yang terus melambung?
Puiga, seorang ibu rumah tangga muda asal Simalungun, menilai tren ini hanyalah sekadar hiburan. “Untuk lucu-lucuan, bisalah, kalau diseriusi bisa stres,” ujarnya kepada Sinata.id, Minggu (12/10/2025).
Baca Juga: Surya Darmadi Siap Hibahkan Aset Rp10 Triliun ke Negara
Namun, di balik tawa itu, ibu muda ini mengingatkan bahwa tak semua orang melihatnya sebagai candaan.
“Kadang ada juga suami yang menuntut istrinya mengatur uang sekecil itu, nggak masuk di akal tapi ada,” katanya.
Menurutnya, uang Rp10 ribu mungkin cukup untuk membeli lauk-pauk sederhana, yang hanya bisa untuk sekali makan. “Kalau Rp10 ribu untuk seharian, apalagi untuk sekeluarga, mimpilah,” ujarnya.
Baginya, viralnya tren ini berpotensi menekan perempuan secara emosional, apalagi jika dijadikan standar oleh para suami.
Antara Nafkah, Belanja, dan Beban Gender
Lebih jauh, Puiga menyoroti perbedaan penting antara uang nafkah dan uang belanja. Membatasi nafkah hingga Rp10 ribu, menurutnya bukanlah bentuk kesederhanaan, melainkan ketidaksesuaian dengan realita ekonomi.
“Logika aja, mana cukup uang segitu untuk hidup sekeluarga sehari,” katanya sambil tertawa.
Fenomena ini juga kembali membuka diskusi lama tentang makna nafkah dalam konteks sosial dan agama.
Dalam ajaran Islam maupun norma umum, nafkah tidak diukur dari angka tertentu, melainkan kecukupan terhadap kebutuhan dasar keluarga, makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.
Suami dengan penghasilan Rp5 juta tentu beda dengan yang Rp20 juta, tapi prinsipnya sama, harus cukup untuk keluarganya. Idealnya, jumlah nafkah itu disepakati bersama, lewat komunikasi terbuka.
Tren yang Lucu tapi Menyentil
Meski berawal dari tantangan ringan di TikTok, tren “uang Rp10 ribu di tangan istri yang tepat” kini mencerminkan lebih dari sekadar kreativitas dapur. Ia memperlihatkan realita ekonomi, kesenjangan sosial, dan cara masyarakat memandang peran gender di dalam keluarga.
Di satu sisi, konten ini dianggap menginspirasi karena menonjolkan kecerdikan perempuan dalam mengatur keuangan. Namun di sisi lain, ia juga memperlihatkan bagaimana beban ekonomi dan peran domestik perempuan sering dijadikan bahan hiburan, bukan bahan renungan.
Pada akhirnya, uang Rp10 ribu memang bisa menciptakan konten viral, tapi tidak cukup untuk menghapus fakta, bahwa kesejahteraan keluarga adalah tanggung jawab bersama, bukan ujian kesabaran seorang istri semata. [zainal/a46]