Tujuannya bukan hanya untuk mendapatkan ganti rugi finansial, tetapi juga untuk memulihkan nama baik yang tercoreng akibat skorsing FIFA.
“Langkah itu sangat mungkin dilakukan, mengingat kerugian finansial dan reputasi yang mereka alami,” ungkap sumber tersebut.
“Tuntutan ini bisa menjadi pintu bagi mereka untuk mendapatkan keadilan dan membuka peluang kembali berkarier setelah masa hukuman berakhir,” tambah sumber.
Krisis Kepercayaan di Tubuh FAM
Kasus ini bukan hanya mengguncang para pemain, tetapi juga meretakkan kredibilitas FAM di mata publik.
Banyak pengamat menilai federasi gagal mengelola proses naturalisasi secara profesional.
Situasi ini memperparah sorotan terhadap tata kelola sepak bola Malaysia yang sebelumnya sudah dikritik karena lemahnya transparansi.
Kini, FAM menghadapi dua tekanan besar sekaligus, yakni ancaman gugatan dari tujuh pemain naturalisasi dan kewajiban membayar denda miliaran rupiah kepada FIFA.
Sementara itu, dunia sepak bola Malaysia menanti langkah resmi berikutnya dari federasi, apakah akan bertanggung jawab penuh, atau justru berupaya melempar kesalahan kepada pihak lain. [a46]
penulis: zainal efendi
sumber newstraittimes